Nyeri Haid Kamu Berlebihan? Bisa Jadi Tanda Penyakit Endometriosis yang Sering Diabaikan, Simak Selengkapnya!

27 Nov 2025
Nyeri Haid Kamu Berlebihan? Bisa Jadi Tanda Penyakit Endometriosis yang Sering Diabaikan, Simak Selengkapnya!
Nyeri Haid Kamu Berlebihan? Bisa Jadi Tanda Penyakit Endometriosis yang Sering Diabaikan, Simak Selengkapnya!

Banyak perempuan tumbuh dengan anggapan bahwa nyeri haid adalah hal yang sangat wajar. Setiap bulan, sebagian besar perempuan sudah bersiap menghadapi kram, pegal, dan mood swing, lalu menganggap semuanya sebagai bagian dari “paket” menstruasi.

Namun, tidak semua nyeri haid bisa dianggap biasa. Ada sebagian perempuan yang merasakan nyeri sangat hebat sampai aktivitas sehari-hari terganggu, tetapi tetap memaksakan diri karena mengira sakit tersebut normal.

Padahal, menurut data WHO, 1 dari 10 wanita usia subur mengalami endometriosis. Artinya, ada kemungkinan besar seseorang yang kamu kenal atau bahkan kamu sendiri mengalaminya tanpa disadari.

Endometriosis sering salah dipahami karena gejalanya tampak mirip dengan nyeri haid biasa. Jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini dapat mengganggu kesuburan, aktivitas sehari-hari, hingga membawa dampak finansial yang cukup berat akibat biaya perawatan jangka panjang.

Agar kamu bisa lebih mengenali penyakit ini, berikut penjelasan lengkapnya, ya!

Apa Itu Endometriosis dan Bagaimana Bisa Terjadi?

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan ini dapat ditemukan di ovarium, tuba falopi, dinding panggul, usus, kandung kemih, atau bagian tubuh lain di sekitar panggul.

Walaupun berada di luar rahim, jaringan ini tetap berperilaku seperti saat menstruasi: menebal, meluruh, dan berdarah setiap bulan. Masalahnya, darah tersebut tidak memiliki jalan keluar, sehingga menimbulkan peradangan, pembengkakan, dan rasa nyeri yang sering kali jauh lebih intens dibandingkan nyeri haid biasa.

Berikut faktor risiko yang dapat memicu terjadinya endometriosis:

  1. Faktor Genetik

Perempuan yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat endometriosis memiliki peluang lebih tinggi mengalami kondisi yang sama.

  1. Kadar Estrogen yang Tinggi

Endometriosis berkembang dengan lebih cepat pada tubuh yang memiliki kadar estrogen berlebih. Hormon ini dapat mendorong pertumbuhan jaringan yang tidak normal.

  1. Riwayat Menstruasi Tidak Teratur

Menstruasi yang datang terlalu cepat, terlalu lama, atau terlalu pendek dapat meningkatkan risiko endometriosis.

  1. Gangguan Sistem Imun

Tubuh mungkin gagal mengenali jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim, sehingga jaringan tersebut terus berkembang.

Gejala Umum Endometriosis yang Sering Dianggap Sepele

Banyak perempuan baru mengetahui mereka mengidap endometriosis setelah bertahun-tahun menganggap gejalanya sebagai nyeri menstruasi biasa.

Berikut beberapa tanda yang perlu kamu perhatikan:

  1. Nyeri Haid Ekstrem hingga Mengganggu Aktivitas

Nyeri pada endometriosis biasanya jauh lebih kuat daripada kram menstruasi biasa. Rasa sakit bisa berlangsung lebih lama, terasa lebih menusuk, dan muncul sebelum hingga sesudah menstruasi. Beberapa perempuan bahkan sampai tidak bisa bekerja, sekolah, atau beraktivitas normal.

  1. Nyeri Saat Berhubungan Seksual

Nyeri dalam (deep pain) saat atau setelah berhubungan seksual adalah salah satu gejala yang cukup khas pada endometriosis, terutama jika jaringan tumbuh di sekitar panggul.

  1. Gangguan Pencernaan

Endometriosis sering disalahartikan sebagai gangguan lambung karena gejalanya mirip. Beberapa gejala yang sering muncul meliputi perut kembung, mual, diare, atau konstipasi, terutama ketika menjelang atau saat menstruasi.

  1. Nyeri Pinggang atau Punggung Bawah yang Berkepanjangan

Peradangan pada jaringan endometriosis dapat menjalar hingga ke area pinggang. Nyeri biasanya muncul secara konsisten ketika menstruasi tiba.

  1. Kesulitan Hamil Tanpa Penyebab yang Jelas

Sekitar 30–50% perempuan dengan endometriosis mengalami kesulitan untuk hamil. Ini terjadi karena jaringan endometriosis dapat mengganggu ovulasi atau menghalangi pergerakan sel telur.

  1. Gejala Bertahun-Tahun Tapi Tidak Terdeteksi

Banyak perempuan mengabaikan gejala karena menganggapnya normal. Akibatnya, rata-rata diagnosis endometriosis membutuhkan waktu 7 hingga 10 tahun sejak gejala pertama muncul.

Dampak Endometriosis Jika Tidak Ditangani

Endometriosis bukan hanya sekadar penyakit yang menimbulkan nyeri.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat membawa dampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

  1. Infertilitas atau Sulit Hamil

Jaringan endometriosis dapat mengganggu berbagai proses reproduksi, mulai dari pelepasan sel telur hingga penempelan embrio di rahim. Karena itu, endometriosis merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pada perempuan usia produktif.

  1. Gangguan Pencernaan dan Kelelahan Kronis

Peradangan yang terjadi terus-menerus membuat tubuh bekerja lebih keras. Hal ini menyebabkan rasa lelah berkepanjangan, penurunan energi, dan ketidaknyamanan pada perut.

  1. Munculnya Kista Endometriosis (Endometrioma)

Endometrioma adalah kista berisi darah yang terbentuk di ovarium. Kista ini dapat membesar, pecah, atau menyebabkan nyeri yang luar biasa.Dalam beberapa kasus, operasi pengangkatan perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan ovarium lebih lanjut.

  1. Biaya Medis Tinggi yang Berulang

Endometriosis sering membutuhkan perawatan jangka panjang, mencakup:

  • Konsultasi rutin

  • Pemeriksaan USG

  • Terapi hormon

  • Obat pereda nyeri

  • Operasi bila diperlukan

  • Terapi kesuburan untuk yang ingin hamil

Biayanya bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah setiap tahunnya, tergantung tingkat keparahan dan jenis terapi yang dibutuhkan.

Mengapa Proteksi Kesehatan Itu Penting?

Penyakit seperti endometriosis dapat muncul tanpa gejala awal yang jelas dan membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Perlindungan kesehatan dapat memberi kamu ruang aman secara finansial, sehingga kamu bisa fokus pada pemulihan tanpa takut akan biaya medis yang membengkak. 

Selain itu, memiliki asuransi kesehatan juga mendorong kamu untuk melakukan pemeriksaan lebih awal dan rutin, karena ada rasa aman ketika harus kontrol atau menjalani perawatan.

Jaga Sehat Plus: Proteksi yang Fleksibel untuk Generasi Muda

Jaga Sehat Plus dari JAGADIRI memberikan perlindungan kesehatan yang praktis dan terjangkau bagi generasi milenial dan gen Z. Dengan premi mulai dari Rp151 ribu per bulan, kamu bisa mendapatkan manfaat seperti:

  1. Santunan Harian Rawat Inap

Santunan diberikan setiap hari jika kamu perlu dirawat di rumah sakit akibat sakit atau kecelakaan. Uang santunan ini dapat membantu meringankan biaya selama dirawat.

  1. Santunan Meninggal Dunia

Perlindungan diberikan jika terjadi risiko meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan, sehingga keluarga tetap mendapat dukungan finansial.

  1. Sistem Pembayaran Cashless di Rumah Sakit Rekanan

Kamu bisa mendapatkan perawatan tanpa perlu membayar di awal karena JAGADIRI menyediakan opsi pembayaran cashless di rumah sakit rekanan.

Nyeri haid memang umum dialami, tetapi nyeri yang sangat intens atau sampai mengganggu aktivitas tidak boleh dianggap normal. Itu bisa menjadi tanda endometriosis, yaitu kondisi yang memerlukan perhatian medis sejak dini.

Dengan memahami gejalanya, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih tepat untuk kesehatan tubuhmu. Endometriosis mungkin tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi dengan perawatan yang tepat dan proteksi kesehatan yang memadai, kualitas hidup kamu bisa tetap terjaga.

Jika kamu ingin memiliki perlindungan kesehatan yang fleksibel dan terjangkau, Jaga Sehat Plus dari JAGADIRI bisa menjadi pilihan yang membantu kamu menghadapi risiko kesehatan tanpa kekhawatiran finansial yang berlebihan. Cek simulasinya di sini!