Bukan Cuma Tabungan! Ini 10 Strategi Jitu Agar Masa Depan Anak Lebih Terjamin

28 May 2025
Bukan Cuma Tabungan! Ini 10 Strategi Jitu Agar Masa Depan Anak Lebih Terjamin
Bukan Cuma Tabungan! Ini 10 Strategi Jitu Agar Masa Depan Anak Lebih Terjamin

Masa depan anak tuh jelas jadi prioritas utama setiap orang tua. Tapi, kadang kita suka mikir, “Mulainya dari mana, ya?” Apakah cukup dengan buka tabungan pendidikan? Atau harus langsung investasi?

Well, mempersiapkan masa depan anak itu nggak cuma soal nyimpen duit di rekening, tapi juga soal gimana kita bisa ngatur strategi yang tepat dari sekarang. Apalagi menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan anak-anak di Indonesia masih cukup rendah, padahal kemampuan ngatur uang sejak dini itu bisa banget bantu mereka mandiri secara finansial pas udah gede nanti.

So, kalau kamu adalah first-time parents atau lagi cari cara terbaik buat bantu anak punya masa depan yang aman dan cerah, artikel ini wajib banget kamu simak sampai akhir. Cus, langsung aja kita bahas!

10 Strategi Jitu Mempersiapkan Masa Depan Anak yang Lebih Aman

  1. Mulai dari Financial Planning Keluarga

Rencana masa depan yang matang selalu dimulai dari perencanaan keuangan keluarga yang sehat. Coba deh mulai dari bikin anggaran bulanan yang detail: berapa pengeluaran rutin, berapa yang bisa disisihkan buat dana pendidikan, kesehatan, atau pengembangan anak. 

Hindari kebiasaan asal spending tanpa tujuan jelas. Misalnya, kalau tahu ada pengeluaran besar buat les anak atau vaksin tahunan, pastikan kamu udah sisihkan dana sejak awal, bukan dadakan ambil dari tabungan utama.

  1. Buka Tabungan Pendidikan Sejak Dini

Tabungan pendidikan bukan cuma buat bayar sekolah, tapi juga untuk mempersiapkan anak hadapi biaya tak terduga, kayak uang daftar ulang, perlengkapan sekolah, atau bahkan les tambahan. Mulai aja dari nominal kecil tapi rutin. Hindari mindset “nabung nanti aja pas udah banyak duit” karena waktu terbaik buat mulai ya sekarang. Contohnya, buka tabungan pendidikan otomatis autodebet biar kamu gak tergoda buat skip tiap bulan.

  1. Kenalkan Anak pada Konsep Uang Sejak Kecil

Edukasi finansial bisa dimulai dari hal simpel, kayak ngajarin anak bedain antara "butuh" dan "ingin". Ajak mereka belanja dan biarin mereka pilih antara dua barang dengan harga berbeda. Tujuannya bukan pelit, tapi biar mereka paham pentingnya membuat keputusan finansial. 

Hindari langsung nurutin semua keinginan mereka tanpa penjelasan. Contoh: “Kalau kamu beli mainan ini sekarang, artinya nggak bisa beli es krim sore nanti ya. Pilih mana?”

  1. Mulai Investasi Jangka Panjang

Investasi bukan cuma buat yang udah mapan. Kamu bisa mulai dari yang risikonya kecil kayak reksa dana, logam mulia, atau deposito berjangka. Hindari ikut-ikutan tren investasi tanpa riset. 

Contoh, jangan langsung masuk crypto cuma karena teman bilang cuan besar, tapi kamu sendiri belum ngerti risikonya. Yang penting, sesuaikan instrumen dengan tujuan jangka panjang anak dan kemampuan finansial kamu sekarang.

  1. Penuhi Kebutuhan Kesehatan Anak Sejak Dini

Kesehatan anak itu investasi jangka panjang juga, lho! Jangan cuma fokus ke nilai rapor atau prestasi akademik, tapi perhatikan juga imunisasi lengkap, pola makan sehat, dan jadwal kontrol gigi atau dokter anak. 

Hindari terlalu sering kasih makanan manis atau jajan bebas tanpa pengawasan. Misalnya, buat jadwal makan camilan manis hanya seminggu sekali, sisanya camilan sehat biar kebiasaan bagus terbentuk dari kecil.

  1. Support Minat dan Bakat Anak

Semua anak punya potensi unik, ada yang jago gambar, suka musik, atau doyan eksplor hal-hal teknis. Jangan paksa anak ikut les yang nggak dia minati cuma karena “katanya bagus.” Hindari ekspektasi berlebihan ya, guys! 

Daripada les banyak tapi setengah hati, mending fokus ke satu bidang yang bikin anak semangat dan berkembang. Contohnya, kalau anak suka menggambar, daftarin ke kursus desain atau ilustrasi daripada maksa dia ambil les matematika tambahan yang bikin stres. 

  1. Bangun Kebiasaan Menabung Bareng Anak

Coba deh bikin “celengan keluarga” atau pakai aplikasi tabungan anak digital. Libatkan anak dalam proses nabung dari uang jajan atau hadiah ulang tahun. Hindari menabung sendiri diam-diam tanpa ngajarin anak caranya. Anak jadi nggak ngerti nilai usaha di balik uang itu. Contohnya, ajak mereka setor uang sisa jajan mingguan, dan lihat bareng-bareng progresnya. Ini bukan soal jumlah, tapi proses belajarnya.

  1. Siapkan Dana Darurat Keluarga

Dana darurat bukan buat ditunda-tunda, apalagi kalau kamu punya anak kecil. Minimal 3-6 bulan pengeluaran rumah tangga harus ready di akun terpisah. Hindari campur aduk dana darurat dengan tabungan harian. 

Lebih baik buka rekening khusus yang nggak ada kartu ATM-nya, biar nggak tergoda tarik buat keperluan mendadak yang sebenarnya nggak darurat. Tapi, pastikan kamu udah pelajari lebih dalam mengenai bank tersebut, ya!

  1. Ajarkan Nilai-Nilai Finansial Sejak Awal

Disiplin, tanggung jawab, dan rasa syukur itu nilai-nilai penting dalam finansial juga. Ajarkan anak bahwa uang datang dari kerja keras, dan semua hal yang mereka miliki harus disyukuri dan dijaga. Hindari terlalu sering membelikan sesuatu tanpa alasan jelas. 

Sebaiknya, beri hadiah hanya saat anak menyelesaikan tugas atau tanggung jawab tertentu sebagai motivasi mereka untuk melakukannya kembali, bukan setiap kali mereka menangis karena meminta sesuatu yang belum mereka butuhkan.

  1. Jangan Lupa Jaga Stabilitas Keuangan Keluarga

Mempersiapkan masa depan anak juga berarti memastikan keuangan keluarga tetap stabil dalam kondisi apa pun. Artinya, kamu perlu punya sistem cadangan, bukan cuma tabungan, tapi juga strategi buat mengantisipasi hal-hal tak terduga kayak sakit, kehilangan penghasilan sementara, atau kebutuhan mendesak lainnya.

Kuncinya adalah punya alokasi dana khusus buat kondisi darurat, dan menyusun prioritas pengeluaran yang realistis. Misalnya, bedakan mana pengeluaran wajib (kayak biaya sekolah dan kebutuhan pokok) dan mana yang bisa dikurangi kalau keadaan mendesak (seperti langganan hiburan digital atau jajan online). Dengan cara ini, kamu bisa lebih tenang menghadapi risiko finansial, dan tetap fokus menjaga masa depan anak tanpa harus panik saat kondisi mendadak berubah.

Perencanaan masa depan emang penting, tapi jangan lupa juga: proteksi itu bagian dari strategi. Karena sekuat-kuatnya rencana, tetap aja kita nggak pernah tahu risiko apa yang bisa muncul di tengah jalan. 

Gak ada yang tahu apa yang bakal terjadi, dan biaya kesehatan tuh bisa jadi pengeluaran tak terduga yang nyedot dana rencana masa depan, lho!

Nah, biar kamu bisa lebih tenang, serahkan dengan proteksi Jaga Sehat Keluarga dari JAGADIRI. Dengan premi mulai dari Rp280 ribu per bulan, kamu bisa dapetin:

  1. Santunan harian rawat inap karena sakit/kecelakaan

  2. Santunan pembedahan akibat sakit/kecelakaan

  3. Santunan rawat jalan karena sakit/kecelakaan

Terlebih, 25% premi kembali kalau gak ada klaim dalam 1 tahun! Cocok banget buat keluarga muda yang pengen proteksi maksimal tanpa ribet prosedur dan tetap hemat. Karena investasi terbaik untuk masa depan anak, gak cuma soal tabungan atau sekolah mahal, tapi juga kondisi keluarga yang sehat secara fisik dan finansial.

Nah, biar kamu dan keluarga tetap kuat secara finansial, saatnya pertimbangin proteksi jiwa yang punya keuntungan ekstra, kayak Jaga Jiwa Extra dari JAGADIRI. Dengan premi mulai dari Rp132 ribuan per bulan, kamu bisa dapetin:

  1. Santunan meninggal dunia, baik akibat kecelakaan maupun bukan

  2. Premi kembali hingga 110% kalau nggak ada klaim selama masa pertanggungan

  3. Perlindungan jiwa yang fleksibel dan bisa bantu amankan masa depan keluarga

Proteksi ini cocok banget buat kamu yang lagi ngebangun keluarga, biar bisa lebih tenang dan tetap fokus wujudin masa depan cerah buat si kecil—tanpa harus khawatir soal hal-hal tak terduga.

Cek info lengkapnya di website resmi JAGADIRI dan wujudkan masa depan yang lebih aman dan cerah buat si kecil!