

Pernah nggak sih kamu merasa tubuh cepat lelah atau gampang sakit belakangan ini? Bisa jadi penyebabnya bukan karena kurang tidur, tapi karena sedang ada di musim pancaroba. Yup, masa peralihan dari musim panas ke musim hujan ini memang terkenal “jahil” buat tubuh manusia. Pagi terasa panas dan gerah, tapi sore bisa langsung berubah jadi hujan deras.
Perubahan suhu yang ekstrem dan kelembapan udara yang naik turun bikin daya tahan tubuh gampang drop. Saat kondisi tubuh menurun, berbagai penyakit pancaroba siap menyerang tanpa permisi.
Musim pancaroba bukan cuma bikin pakaian di jemuran susah kering, tapi juga bikin virus dan bakteri berkembang lebih cepat. Akibatnya, banyak orang terserang flu, batuk, demam, atau penyakit pencernaan.
Padahal sebenarnya, kalau tahu penyakit apa saja yang sering muncul di musim ini dan bagaimana cara mencegahnya, kamu bisa tetap beraktivitas dengan nyaman tanpa harus khawatir. Yuk, kenali satu per satu penyakit yang sering muncul di musim pancaroba supaya kamu bisa lebih siap jaga diri dan keluarga.
-
Flu dan Pilek
Ini dia bintang utamanya setiap musim pancaroba: flu dan pilek. Perubahan suhu yang mendadak membuat sistem imun menurun, sementara virus influenza semakin aktif di udara lembap. Akibatnya, banyak orang yang mulai bersin, hidung tersumbat, dan tenggorokan terasa gatal. Biasanya flu akan sembuh dalam waktu 5–7 hari, tapi kalau daya tahan tubuh sedang lemah, bisa lebih lama.
Cara mencegah flu cukup sederhana tapi sering diabaikan. Pastikan kamu cukup istirahat, perbanyak minum air putih, dan konsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah yang kaya vitamin C. Kalau sudah ada gejala awal seperti bersin atau badan pegal, istirahatlah sejenak dan hindari memaksakan diri. Ingat, flu bukan tanda lemah, tapi sinyal dari tubuh bahwa kamu butuh waktu untuk recharge.
-
Batuk dan Radang Tenggorokan
Batuk dan radang tenggorokan sering muncul berbarengan dengan flu. Udara kering saat panas atau debu yang naik saat hujan membuat saluran pernapasan gampang iritasi. Belum lagi kalau kamu sering berada di ruangan ber-AC seharian, tenggorokan bisa cepat kering dan terasa perih.
Untuk mencegahnya, cobalah perbanyak minum air putih dan hindari makanan berminyak atau terlalu pedas yang bisa memperparah iritasi. Kalau kamu bekerja di ruangan AC, sesekali keluar untuk menghirup udara segar atau gunakan humidifier agar kelembapan udara tetap terjaga. Radang tenggorokan yang dibiarkan bisa berlanjut menjadi infeksi yang lebih serius, jadi jangan disepelekan ya.
-
Demam Berdarah (DBD)
Kalau sudah masuk musim hujan, nyamuk Aedes aegypti mulai beraksi. Genangan air di sekitar rumah jadi tempat favorit mereka berkembang biak. DBD adalah salah satu penyakit pancaroba yang paling diwaspadai karena bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Gejalanya meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot, ruam merah di kulit, dan badan terasa sangat lemas.
Pencegahannya cukup jelas: lakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air). Jangan biarkan air menggenang di pot tanaman, wadah minuman hewan peliharaan, atau ember yang tidak terpakai. Selain itu, gunakan lotion anti-nyamuk, kelambu, atau semprot ruangan dengan insektisida ringan secara berkala.
Menurut data Kementerian Kesehatan, kasus DBD di Indonesia cenderung meningkat setiap kali musim pancaroba tiba, dengan ratusan ribu kasus dilaporkan setiap tahunnya. Jadi, jangan tunggu sampai ada tanda-tanda demam tinggi baru bertindak.
-
Diare dan Infeksi Pencernaan
Pernah merasa tiba-tiba perut mulas tanpa sebab jelas? Bisa jadi karena makanan yang terkontaminasi atau air yang tidak bersih. Saat pancaroba, bakteri dan virus penyebab diare berkembang lebih cepat, apalagi jika kebersihan makanan kurang terjaga.
Diare mungkin terdengar sepele, tapi kalau tidak segera ditangani bisa menyebabkan dehidrasi yang berbahaya, terutama pada anak-anak dan lansia. Pencegahannya sederhana: selalu cuci tangan sebelum makan, pastikan makanan yang kamu konsumsi matang sempurna, dan hindari jajanan yang terlihat tidak higienis.
Selain itu, perhatikan juga penyimpanan makanan di rumah. Jangan biarkan makanan terbuka terlalu lama karena bisa terkontaminasi debu dan udara lembap yang membawa bakteri.
-
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
ISPA termasuk penyakit yang paling sering muncul di musim pancaroba, terutama di daerah perkotaan dengan polusi tinggi. Gejalanya meliputi batuk kering, demam, sakit kepala, dan sesak napas. Virus penyebab ISPA mudah menular lewat udara, terutama di tempat ramai seperti transportasi umum atau kantor yang ventilasinya kurang baik.
Untuk mencegah ISPA, gunakan masker saat bepergian, terutama ketika udara sedang kotor atau berdebu. Rajin mencuci tangan juga penting karena virus bisa menempel di berbagai permukaan. Pastikan kamu tidur cukup setiap malam agar daya tahan tubuh tetap kuat melawan infeksi.
-
Alergi dan Asma
Musim pancaroba sering jadi mimpi buruk bagi penderita alergi dan asma. Perubahan suhu ekstrem dan udara lembap bisa memicu kambuhnya gejala seperti sesak napas, batuk, atau hidung gatal. Debu dan serbuk bunga yang terbawa angin juga memperparah kondisi ini.
Kalau kamu punya alergi atau asma, kenali pemicunya sejak awal. Jaga kebersihan rumah, terutama karpet, gorden, dan sprei yang bisa jadi tempat bersarangnya debu. Hindari juga perubahan suhu mendadak seperti keluar-masuk ruangan ber-AC.
Selain itu, selalu bawa obat atau inhaler jika kamu memiliki riwayat asma agar bisa segera menanganinya saat kambuh. Ingat, asma bukan cuma soal napas sesak, tapi bisa berisiko serius kalau diabaikan.
-
Tifus
Tifus atau demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang masuk lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi. Musim pancaroba menjadi waktu yang rawan karena suhu lembap membuat bakteri mudah berkembang di lingkungan yang tidak bersih. Gejalanya berupa demam tinggi, nyeri perut, lemas, dan kadang disertai mual.
Untuk mencegah tifus, biasakan makan di tempat yang bersih dan hindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang. Minum air yang sudah dimasak atau air kemasan yang terjamin kebersihannya. Menjaga daya tahan tubuh juga penting agar bakteri tidak mudah menyerang.
Tips Agar Tetap Fit di Musim Pancaroba
Setelah tahu apa saja penyakit pancaroba yang sering menyerang, sekarang waktunya melengkapi diri dengan langkah pencegahan yang efektif. Berikut beberapa cara agar tubuh tetap kuat menghadapi cuaca yang berubah-ubah.
-
Perkuat Daya Tahan Tubuh dengan Pola Makan Seimbang
Tubuh yang sehat berawal dari asupan yang tepat. Pastikan kamu mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti sayur, buah, dan sumber protein. Vitamin C, D, dan zinc punya peran besar dalam meningkatkan sistem imun. Kalau kamu sibuk dan sering makan di luar, pertimbangkan untuk menyiapkan bekal sendiri agar bisa mengontrol kebersihannya. Hindari konsumsi gula berlebih karena bisa menurunkan respons imun tubuh.
-
Tidur yang Cukup dan Berkualitas
Kurang tidur bisa bikin sistem imun menurun drastis. Idealnya, orang dewasa butuh tidur 7–8 jam setiap malam. Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten dan hindari menatap layar gadget terlalu lama sebelum tidur. Tidur yang cukup bukan cuma bikin badan segar, tapi juga membantu tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak.
-
Minum Air Putih Lebih Banyak dari Biasanya
Saat cuaca berubah-ubah, tubuh lebih mudah kehilangan cairan tanpa disadari. Pastikan kamu minum air putih minimal dua liter per hari. Air membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dan mendukung fungsi organ penting. Hindari minuman manis berlebihan karena bisa membuat tubuh cepat lelah dan rentan dehidrasi.
-
Rutin Berolahraga Meski Ringan
Olahraga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat sistem imun. Kamu nggak perlu olahraga berat; cukup jalan kaki 30 menit setiap hari, yoga ringan, atau stretching pagi sudah cukup membantu. Lakukan olahraga di waktu yang nyaman, dan hindari berolahraga di luar ruangan saat polusi tinggi.
-
Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Kebersihan adalah kunci utama mencegah penyakit pancaroba. Cuci tangan dengan sabun setiap kali habis beraktivitas di luar rumah. Jaga kebersihan lingkungan dengan rutin membersihkan kamar, dapur, dan kamar mandi agar tidak jadi sarang bakteri. Bersihkan juga peralatan makan dan minum dengan benar.
-
Hindari Stres Berlebihan
Percaya atau tidak, stres bisa menurunkan daya tahan tubuh. Saat stres, hormon kortisol meningkat dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Temukan cara relaksasi yang cocok buat kamu, entah itu mendengarkan musik, meditasi, atau sekadar jalan sore.
-
Gunakan Pakaian Sesuai Cuaca
Pagi mungkin terasa panas, tapi sore bisa langsung dingin. Siapkan pakaian yang bisa menyesuaikan perubahan cuaca, seperti jaket tipis atau payung lipat di tas. Hal kecil ini bisa membantu mencegah flu dan batuk yang sering muncul karena suhu tubuh mendadak turun.
Musim Pancaroba Butuh Perlindungan Ekstra
Menjaga kesehatan fisik memang penting, tapi jangan lupa juga melindungi diri secara finansial. Musim pancaroba sering datang tanpa peringatan, begitu juga dengan penyakitnya. Biaya pengobatan bisa menguras tabungan kalau tidak disiapkan sejak awal.
Nah, di sinilah JAGADIRI hadir untuk bantu kamu tetap tenang menghadapi risiko kesehatan dengan Jaga Sehat Plus. Produk ini memberikan proteksi jiwa dan kesehatan yang fleksibel dengan premi mulai dari Rp151 ribu per bulan.
Kamu bisa menikmati layanan cashless di rumah sakit rekanan tanpa ribet. Lebih menarik lagi, premi yang kamu bayarkan bisa kembali 50%* dalam 3 tahun. Jadi, selain melindungi diri dari risiko tak terduga, kamu juga bisa merencanakan keuangan dengan lebih cerdas.
Musim pancaroba memang penuh tantangan, tapi dengan tubuh yang kuat dan perlindungan finansial yang tepat, kamu nggak perlu khawatir. Yuk, mulai jaga diri dan masa depanmu sekarang juga bersama Jaga Sehat Plus dari JAGADIRI, asuransi tanpa beban untukmu yang mau hidup lebih tenang dan siap menghadapi perubahan apa pun!