

Pernah ngerasa perih di ulu hati atau asam lambung naik? Atau ngerasain sensasi nyelekit di dada setelah makan? Kalau iya, bisa jadi kamu kena GERD nih! GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah salah satu masalah pencernaan yang cukup umum, bahkan bisa dialami siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Menurut data dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 20% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gejala GERD setiap minggu. Nggak cuma di sana, prevalensi GERD juga meningkat di negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Makanya, penting banget buat kita semua paham tentang penyakit ini dan gimana cara mencegahnya.
Apa itu GERD?
GERD, atau yang dalam bahasa Indonesia sering disebut penyakit refluks gastroesofageal, adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan secara berulang. Hal ini terjadi karena otot di ujung bawah kerongkongan (esofagus) yang seharusnya menutup setelah makanan masuk ke lambung, nggak berfungsi dengan baik. Akibatnya, asam lambung bisa naik dan menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) atau rasa asam di mulut.
Menurut penelitian, sekitar 10-20% populasi di negara Barat mengalami GERD, sementara di Asia, termasuk Indonesia, angka ini terus meningkat. Penyebabnya bisa berbagai macam, mulai dari gaya hidup yang nggak sehat sampai faktor genetik. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai penyebab GERD berikut ini!
Apa Saja Gejala pada Penyakit GERD?
Gejala GERD bisa bervariasi dan nggak selalu sama pada setiap orang. Tapi, beberapa gejala yang paling umum adalah:
-
Heartburn: Rasa terbakar di dada yang bisa menyebar ke leher atau tenggorokan.
-
Regurgitasi: Sensasi asam atau pahit di mulut akibat asam lambung yang naik.
-
Kesulitan Menelan: Terasa sulit saat menelan makanan atau minuman.
-
Batuk Kering atau Serak: Batuk kronis atau suara serak yang disebabkan oleh iritasi asam lambung di tenggorokan.
-
Nyeri Dada: Kadang-kadang nyeri dada yang mirip dengan serangan jantung, sehingga perlu diwaspadai.
Selain gejala di atas, ada juga gejala lain yang kurang umum seperti mual, muntah, atau bahkan asma yang dipicu oleh asam lambung. Jadi, kalau kamu merasakan gejala-gejala tersebut, jangan diabaikan ya, segera konsultasikan ke dokter!
Apa Sih Perbedaan GERD dengan Maag?
Sering kali orang bingung antara GERD dan maag, karena keduanya melibatkan masalah di lambung. Tapi sebenarnya, keduanya berbeda loh!
GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan gejala seperti heartburn. Penyebabnya bisa karena kelemahan otot katup di bawah esofagus, yang membuat asam mudah naik.
Sedangkan Maag atau gastritis, adalah peradangan di lapisan lambung. Maag biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) secara berkepanjangan, atau gaya hidup yang tidak sehat.
Perbedaan utama antara keduanya adalah lokasi dan penyebab masalahnya. GERD lebih berkaitan dengan kerongkongan dan asam lambung yang naik, sedangkan maag berkaitan dengan iritasi atau luka pada dinding lambung. Jangan sampai salah paham lagi ya, guys!
Bagaimana Mencegah Penyakit GERD?
Nggak mau dong, sering terganggu sama rasa nggak nyaman karena GERD? Tenang, kita bisa mencegahnya dengan beberapa langkah simpel tapi efektif. Yuk, simak tips-tips berikut ini!
-
Jaga Pola Makan
Pola makan yang sehat adalah kunci! Hindari makanan yang bisa memicu asam lambung naik seperti makanan pedas, asam, gorengan, dan makanan berlemak tinggi. Misalnya, kalau biasanya suka makan rendang atau sambal terasi, coba dikurangi deh. Selain itu, hindari juga makanan yang mengandung cokelat dan kafein seperti kopi atau cokelat batang karena bisa memicu refluks asam.
-
Makan dengan Porsi Kecil tapi Sering
Makan dengan porsi besar bisa membuat lambung kita bekerja ekstra keras dan memicu asam lambung naik. Jadi, lebih baik makan dengan porsi kecil tapi lebih sering. Misalnya, dari yang biasanya makan 3 kali sehari jadi 5-6 kali sehari tapi dengan porsi yang lebih kecil.
-
Hindari Makan Sebelum Tidur
Biasakan untuk tidak makan 2-3 jam sebelum tidur. Ini penting banget buat mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat kita tidur. Jadi, kalau kamu biasa ngemil tengah malam, coba ganti kebiasaan itu dengan minum air putih atau teh herbal yang menenangkan.
-
Tinggikan Kepala Saat Tidur
Coba deh, tinggikan posisi kepala saat tidur dengan menggunakan bantal tambahan. Ini bisa membantu mencegah asam lambung naik karena gravitasi membantu menahannya di lambung. Jangan tidur datar ya, karena bisa bikin asam lambung lebih mudah naik.
-
Berhenti Merokok
Selain nggak baik untuk paru-paru, merokok juga bisa memperburuk GERD. Nikotin dalam rokok dapat melemahkan otot katup esofagus, membuatnya lebih mudah terbuka dan membiarkan asam lambung naik. Jadi, kalau kamu merokok, coba kurangi atau bahkan berhenti untuk menjaga kesehatan pencernaanmu.
-
Hindari Alkohol
Minuman beralkohol juga bisa bikin katup esofagus rileks dan meningkatkan produksi asam lambung. Jadi, kalau ada acara dan kamu biasa minum, coba pilih minuman lain seperti jus buah atau air mineral.
-
Kelola Stres dengan Baik
Stres itu ternyata bisa bikin masalah pencernaan lho! Kalau lagi stres, tubuh bisa memproduksi lebih banyak asam lambung. Jadi, cari cara buat relaksasi, seperti yoga, meditasi, atau sekadar jalan-jalan santai. Main game atau nonton film favorit juga bisa jadi cara asik buat mengurangi stres.
-
Hindari Obat yang Memperburuk GERD
Beberapa obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau aspirin, bisa mengiritasi lambung dan memperburuk gejala GERD. Kalau kamu sering minum obat seperti itu, coba konsultasikan dengan dokter apakah ada alternatif lain yang lebih aman untuk lambungmu.
Selain menjaga gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit GERD, penting juga buat punya proteksi tambahan biar kamu bisa tetap tenang dan aman menghadapi segala kemungkinan.
Salah satunya adalah dengan asuransi terpercaya dari Jaga Diri. Asuransi satu ini punya produk Jaga Sehat Plus yang bisa jadi proteksi diri buat kamu. Dengan premi mulai dari Rp 90ribuan, kamu bisa mendapatkan perlindungan kesehatan dan jiwa, lho!
Asiknya lagi, kamu bisa dapat pengembalian premi 50% baik ada klaim maupun nggak ada klaim, yang dibayarkan setiap 3 tahun. Sistem pembayaran cashless-nya juga bikin hidup lebih mudah dan nyaman, karena bisa dipakai di semua Rumah Sakit rekanan JAGADIRI. Jadi, jangan tunggu sakit dulu, yuk proteksi diri dan keluarga dengan Jaga Sehat Plus!