

Pernah nggak sih kamu ngerasa, gaji baru cair tapi tiba-tiba dompet udah menipis di minggu kedua? Padahal kayaknya nggak belanja macem-macem. Bisa jadi kamu belum pernah cek kesehatan finansial kamu sendiri.
Yes, sama kayak tubuh yang perlu medical check-up, kondisi keuangan juga butuh dicek secara berkala. Sayangnya, banyak orang yang ngira keuangannya sehat cuma karena nggak punya utang. Padahal, ada banyak indikator yang perlu diperhatiin.
Faktanya, menurut Survei OJK tahun 2022, cuma 49,68% masyarakat Indonesia yang punya literasi keuangan yang baik. Jadi jangan merasa sendirian kalau kamu belum paham banget soal kondisi finansialmu, yang penting, sekarang mulai belajar yuk!
Kenapa Sih Harus Cek Kesehatan Finansial?
Bayangin kamu punya mobil tapi nggak pernah dicek oli, rem, atau bannya. Bisa-bisa, pas lagi dipake penting malah mogok. Nah, cek kesehatan finansial itu fungsinya sama: biar kamu tahu kondisi keuanganmu layak jalan atau justru butuh servis besar-besaran.
Sering ngerasa aman karena belum pernah utang? Eits, tunggu dulu! Kesehatan finansial itu nggak cuma soal bebas utang. Tapi juga apakah kamu punya dana darurat, bisa nabung rutin, sampai siap nggak kalau ada kejadian tak terduga. Semua itu masuk dalam indikator finansial sehat.
5 Indikator Finansial Sehat yang Wajib Kamu Cek!
-
Dana Darurat Aman
Dana darurat itu semacam tameng buat hal-hal tak terduga—kayak kehilangan kerjaan, motor tiba-tiba rusak, atau harus bayar rumah sakit. Idealnya kamu punya dana darurat sebesar 3–6 kali pengeluaran bulanan. Misalnya pengeluaran kamu Rp5 juta per bulan, berarti idealnya kamu punya Rp15–30 juta yang ready di tabungan khusus darurat. Bukan di e-wallet, ya! Tapi di tempat yang gampang diakses tapi nggak gampang diutak-atik.
-
Rasio Utang Sehat
Cek deh, dari total penghasilanmu tiap bulan, berapa persen yang lari buat bayar cicilan? Kalau angkanya di atas 30%, itu warning sign. Misalnya gaji kamu Rp7 juta, berarti maksimal cicilan utang kamu seharusnya Rp2,1 juta. Lebih dari itu? Saatnya rem dulu dari ambil cicilan baru, dan mulai lunasin satu per satu. Ingat, utang itu boleh, asal terkontrol.
-
Punya Proteksi? That’s Part of Being Smart!
Banyak yang masih mikir asuransi itu buat orang sakit. Padahal, asuransi adalah pelindung finansial yang ngasih kamu rasa aman kalau ada kejadian besar. Nggak punya asuransi = siap-siap nombok gede kalau kenapa-kenapa. Minimal kamu punya asuransi kesehatan, dan kalau bisa tambah asuransi jiwa kalau kamu udah punya tanggungan. Anggap aja ini tameng buat jaga masa depan kamu dan orang tersayang.
-
Rutin Menabung atau Investasi
Salah satu tanda keuangan kamu sehat itu ketika kamu bisa nyisihin minimal 10–20% dari penghasilan buat ditabung atau diinvestasi. Catat ya, nabung itu prioritas, bukan sisa. Kalau nunggu sisa, biasanya nggak ada. Kamu bisa mulai dari nominal kecil, yang penting konsisten. Misalnya kamu auto-debet Rp500 ribu tiap bulan ke rekening terpisah atau reksadana. Ini langkah kecil yang berdampak besar ke masa depan.
-
Cash Flow Positif
Ini indikator yang sering diabaikan. Kalau tiap bulan kamu selalu defisit (alias pengeluaran lebih gede dari pemasukan), itu tanda kamu harus cek gaya hidupmu. Coba hitung: semua pemasukan (gaji, freelance, bonus) lalu kurangi semua pengeluaran rutin dan nggak rutin. Kalau masih sisa = sehat. Tapi kalau malah minus = kamu perlu atur ulang budgeting dan mulai tracking pengeluaran harian.
Cara Praktis Cek Kesehatan Finansial Sendiri di Rumah
Tenang, kamu nggak butuh jadi akuntan buat cek ini. Cukup:
-
Gunakan spreadsheet atau aplikasi keuangan buat catat pemasukan dan pengeluaran.
-
Pisahkan pengeluaran rutin dan impulsif, biar tahu mana yang bisa dikurangin.
-
Lihat lagi perlindungan finansial yang kamu punya. Apakah cukup kalau kamu tiba-tiba sakit atau nggak bisa kerja?
Setelah kamu tahu jawabannya, kamu bisa mulai susun rencana perbaikan.
Kalau Hasilnya Belum Sehat, Ini yang Bisa Kamu Lakuin
Nggak usah panik. Banyak dari kita start dari kondisi yang belum ideal kok. Yang penting:
-
Kurangi utang konsumtif, kayak cicilan gadget baru yang sebenarnya belum perlu.
-
Prioritaskan dana darurat dan proteksi, ini pondasi utama biar nggak goyah kalau ada hal mendesak.
-
Sisihkan uang tabungan/investasi dulu di awal, bukan nunggu sisa di akhir bulan.
-
Mulai dari yang kecil, misalnya nabung 10 ribu per hari, atau potong langganan digital yang jarang dipakai.
Konsistensi kecil lebih berharga daripada niat besar tapi cuma wacana. Setuju?
Saatnya Jagain Finansial Kamu dan Pasangan dengan Jaga Jiwa Xtra!
Satu hal yang sering dilupain: proteksi lewat asuransi itu bagian penting dari cek kesehatan finansial. Tanpa perlindungan, kamu berisiko harus keluar uang besar kalau ada hal mendadak.
Makanya, mulai pertimbangkan Jaga Jiwa Xtra dari JAGADIRI. Dengan premi mulai dari Rp132 ribu per bulan, kamu udah bisa punya perlindungan risko finansial.
Jaga Jiwa Xtra siap melindungi kamu dan pasangan dari risiko meninggal dunia, sekaligus memberikan santunan kepada ahli waris jika hal tak terduga terjadi. Nggak cuma itu, kalau kamu nggak pernah klaim selama masa pertanggungan, kamu bisa dapat pengembalian premi hingga 110%*.
So, jangan nunggu kondisi keuangan "sakit parah" baru mulai peduli. Mulai dari sekarang, cek kesehatan finansial kamu, dan pastikan kamu siap buat segala kemungkinan. Klik di sini untuk cari tahu lebih lanjut tentang Jaga Jiwa Xtra dan dapatkan perlindungan finansial sekarang juga!