

Di era digital kayak sekarang, siapa sih yang nggak pernah belanja online? Tinggal buka aplikasi atau website, scroll barang-barang lucu, klik, dan voila! Barang langsung dikirim ke depan pintu rumah kamu. Simpel banget, kan?
Tapi, di balik kemudahan belanja online ini, ada bahaya yang nggak boleh kamu remehkan: impulsive buying alias belanja impulsif. Tanpa disadari, kebiasaan belanja ini bisa bikin dompetmu jebol dan ujung-ujungnya cuma bikin kamu nyesel.
Jadi, apa sih impulsive buying itu? Ini adalah kebiasaan belanja secara spontan, berdasarkan keinginan sesaat, tanpa mikirin apa barang itu bener-bener dibutuhin atau nggak. Pasti deh, kamu pernah kan ngalamin beli barang cuma gara-gara diskon atau karena lihat review influencer favoritmu? Nah, itu contoh dari belanja impulsif!
Sering kali, setelah kita belanja impulsif, muncul rasa nyesel karena ternyata barang yang dibeli nggak seberapa berguna atau malah nggak sesuai ekspektasi. Jadi, meskipun belanja online itu seru dan memudahkan, penting banget buat kita lebih hati-hati biar nggak terjebak kebiasaan impulsive buying yang bisa bikin kantong bolong.
Apa Itu Impulsive Buying?
Impulsive buying adalah perilaku belanja yang didorong oleh dorongan emosional dan keinginan sesaat. Beda dengan belanja biasa yang direncanakan dan dipikirkan matang-matang, belanja impulsif ini biasanya terjadi secara spontan. Misalnya, kamu lagi scrolling di media sosial, tiba-tiba lihat iklan tas kece, langsung klik beli tanpa pikir panjang, padahal kamu udah punya tas yang mirip.
Belanja impulsif nggak selalu negatif, sih. Kadang kita emang pengen ngasih reward buat diri sendiri setelah kerja keras, dan itu sah-sah aja. Tapi masalahnya, kalau udah kebablasan, kebiasaan ini bisa merugikan diri sendiri. Alih-alih nambah kebahagiaan, kamu malah jadi nyesel setelah lihat tagihan yang melonjak di akhir bulan.
Apa Penyebab dari Impulsive Buying?
-
Diskon dan Promo
Siapa yang nggak tergoda sama diskon besar-besaran atau promo free ongkir? Potongan harga sering kali bikin kita nggak pikir panjang buat beli barang. Padahal, tanpa diskon itu mungkin kamu nggak akan beli barang tersebut.
-
Media Sosial dan Influencer
Pengaruh media sosial dan influencer juga kuat banget dalam mendorong perilaku belanja impulsif. Review barang yang terlihat sempurna, ditambah lagi dengan endorse dari influencer favorit, sering kali bikin kita ngeluarin uang tanpa berpikir panjang.
-
FOMO (Fear of Missing Out)
Takut ketinggalan tren juga bisa jadi penyebab belanja impulsif, nih. Melihat teman atau orang lain punya barang keren, kita jadi merasa harus punya juga biar nggak ketinggalan. Ini salah satu jebakan belanja impulsif yang sering nggak disadari, lho!
-
Ketersediaan 24/7
Dengan belanja online, kamu bisa belanja kapan aja dan di mana aja. Ketersediaan barang selama 24/7 ini bikin kita gampang tergoda buat klik beli kapan pun keinginan muncul, tanpa batasan waktu yang bikin kita mikir dulu sebelum transaksi.
Bagaimana Cara Mencegah Perilaku Impulsive Buying?
Nah, kalau kamu mulai ngerasa sering belanja impulsif dan dompetmu mulai terancam, jangan khawatir. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan buat mencegah kebiasaan impulsive buying:
-
Buat Daftar Belanja
Sebelum mulai belanja, biasain buat daftar barang yang bener-bener kamu butuhin. Fokuslah pada daftar itu dan hindari scroll barang-barang lain yang nggak ada di daftar. Ini bisa membantu kamu tetap on track dan nggak tergoda buat beli barang lain.
-
Tunggu 24 Jam
Sebelum Membeli Kalau kamu tertarik sama suatu barang, coba tahan dulu keinginan buat beli. Tunggu 24 jam dan lihat apakah kamu masih pengen barang itu atau cuma keinginan sesaat. Sering kali, setelah jeda waktu, kamu akan sadar bahwa barang itu nggak seberapa penting. Siapa yang pernah ngerasain hal ini, guys?
-
Batasi Penggunaan Kartu Kredit
Menggunakan kartu kredit sering kali bikin kita nggak sadar seberapa banyak yang udah dihabiskan. Coba batasi penggunaannya dan lebih sering bayar dengan cash atau debit. Ini bisa bikin kamu lebih aware sama pengeluaran.
-
Unsubscribe dari Newsletter Belanja
Simple tapi sering banget mempengaruhi nih! Newsletter belanja sering kali bikin kita tergoda sama promo-promo yang ditawarkan. Kalau kamu ngerasa sering terjebak diskon dadakan, coba unsubscribe dulu dari newsletter-nya biar nggak terus-terusan tergoda.
-
Tetapkan Anggaran Bulanan untuk Belanja
Buatlah anggaran bulanan yang spesifik untuk belanja online. Setelah anggaran habis, jangan belanja lagi. Ini bisa membantu kamu lebih disiplin dan mengontrol pengeluaran.
Nah, daripada uangmu habis buat belanja barang yang nggak kamu butuhin, kenapa nggak dialihin buat sesuatu yang lebih bermanfaat? Salah satu contohnya, kamu bisa investasi buat kesehatan dengan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan.
Di JAGADIRI, ada produk Jaga Sehat Pilihanku yang nggak cuma ngasih perlindungan kesehatan, tapi juga fleksibel banget. Kamu bisa pilih manfaat yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Mau cover diri sendiri atau keluarga? Bisa! Mau asuransi rawat inap atau rawat jalan? Tinggal pilih! Bahkan, kamu bisa double claim buat perlindungan ekstra dengan premi mulai dari Rp25ribu-an aja!
Dengan Jaga Sehat Pilihanku dari JAGADIRI, kamu bisa bebas pilih manfaat sesuai kebutuhan dan premi yang kamu bayarkan. Jadi, nggak cuma belanja barang yang bikin happy sesaat, kamu juga bisa ngasih perlindungan jangka panjang buat diri sendiri dan keluarga. Ayo, lindungi kesehatan kamu dan nikmati hidup tanpa khawatir!
Itulah dia pembahasan mengenai impulsive buying yang wajib kamu pahami. Dengan mengontrol kebiasaan buruk ini, kamu bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan. Dan tentu saja, menjaga kesehatan dengan asuransi yang tepat bakal bikin hidup kamu lebih aman dan nyaman. Jangan sampai dompet kosong gara-gara belanja impulsif ya, guys!