Demam Dan Ruam Merah Gejala Penyakit Campak Anak? Pelajari Panduan Ini Biar Ga Salah Penanganan!

27 Oct 2025
Demam Dan Ruam Merah Gejala Penyakit Campak Anak? Pelajari Panduan Ini Biar Ga Salah Penanganan!
Demam Dan Ruam Merah Gejala Penyakit Campak Anak? Pelajari Panduan Ini Biar Ga Salah Penanganan!

Ruam merah pada kulit anak sering kali menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua, terutama jika muncul bersamaan atau setelah anak mengalami demam. Tidak jarang, orang tua langsung mengira bahwa ruam tersebut merupakan tanda penyakit campak, meskipun sang anak sudah mendapatkan vaksinasi. Kondisi ini wajar, karena gejala penyakit campak anak memang menyerupai infeksi virus lain yang umum terjadi pada anak-anak. Penting bagi orang tua untuk mengetahui perbedaan antara ruam karena demam biasa dengan ruam akibat campak agar dapat memberikan penanganan yang tepat dan tidak panik secara berlebihan.

 

Ruam pasca demam sering kali merupakan reaksi tubuh terhadap infeksi virus yang sudah mulai sembuh. Setelah suhu tubuh anak turun, muncul bintik-bintik merah di kulit yang dikenal sebagai roseola infantum dan umumnya tidak berbahaya. Namun, pada beberapa kasus, ruam yang disertai demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah bisa mengarah pada gejala penyakit campak anak. 

 

Agar tidak keliru dalam mengenali gejala penyakit campak anak dan menentukan langkah selanjutnya, berikut panduan untuk memahami penyakit campak, mengenali gejalanya, serta mengetahui cara penanganan yang tepat.

 

Apa Itu Penyakit Campak?

 

Campak atau measles adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus  Measles morbillivirus.. Penyakit ini mudah sekali menyebar melalui percikan air liur (droplet) saat penderita batuk atau bersin.  Sebelum adanya vaksinasi, campak merupakan salah satu penyebab utama kematian anak di seluruh dunia. Namun berkat program imunisasi yang luas, angka kejadian campak telah menurun drastis. Meski begitu, infeksi campak masih bisa terjadi, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan vaksin lengkap atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

 

Virus campak menyerang saluran pernapasan terlebih  kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Oleh karena itu, gejala penyakit campak anak yang dirasakan adalah demam tinggi, ruam, hingga gangguan pada mata dan saluran pernapasan. Untuk membedakan gejala penyakit campak anak dan penyakit lain, waspadai gejala  campak dengan seksama 

 

Gejala Penyakit Campak Anak 

 

Gejala campak biasanya muncul sekitar 10–12 hari setelah anak terpapar virus. Penyakit ini berkembang melalui beberapa tahap yang terbagi menjadi tahap awal dan tahap munculnya ruam. Tahap awal disebut juga prodromal yang berlangsung selama 2-4 hari. Tahapan awal ditandai dengan gejala berikut: 

 

  1. Demam tinggi mencapai 39°C hingga 40°C.

  2. Batuk, pilek, dan mata merah (konjungtivitis) yang mirip seperti gejala flu berat.

  3. Kelelahan dan tidak nafsu makan.

  4. Munculnya bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di dalam pipi bagian dalam . Ini merupakan gejala penyakit campak anak paling khas yang membedakannya dari infeksi virus lainnya.

 

Memasuki hari ke 3-5 ruam merah biasanya mulai terlihat mulai dari wajah dan leher kemudian menyebar ke dada, punggung, tangan, dan kaki anak. Bintik-bintik kemerahan tampak menonjol dan bisa saling menyatu. Munculnya ruam juga biasa diikuti dengan demam tinggi. Setelah melewati fase 3-5 hari, ruam memudar bersamaan dengan mengelupasnya kulit halus. 

 

Penanganan dan Perawatan Saat Anak Terkena Campak

 

Meski belum ada obat khusus yang dapat membunuh virus campak, beberapa penanganan gejala penyakit campak anak dapat dilakukan orang tua untuk meredakan gejala, memperkuat daya tahan tubuh, serta mencegah komplikasi. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tua di rumah:

 

1. Istirahat Cukup

Pastikan anak beristirahat dengan baik. Tubuh anak memerlukan energi lebih untuk melawan infeksi, jadi hindari aktivitas berat sampai anak benar-benar pulih. Jauhkan anak dari aktivitas yang memungkinkannya berinteraksi dengan anak lain. Selain agar anak beristirahat cukup, hal ini juga penting untuk menghindari penularan kepada anak lain. 

2. Jaga Asupan Cairan dan Nutrisi

Demam tinggi bisa menyebabkan anak kehilangan cairan tubuh. Pastikan ia minum cukup air putih, susu, atau sup hangat. Jika anak susah makan, berikan makanan lunak dan bergizi seperti bubur atau buah potong.

3. Berikan Penurun Demam

Orang tua dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak dengan memberikan penurun demam dan mengompres tubuhnya. Gunakan obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis anjuran dokter. Kompres hangat di dahi atau ketiak untuk membantu menurunkan suhu tubuh.

4. Redakan Batuk dan Pilek

Jika muncul gejala  batuk atau hidung tersumbat, hindari pemberian obat terlebih dahulu. Coba lakukan teknik bernapas dengan uap hangat atau steam inhalation. Bisa juga dengan bantuan humidifier untuk melembapkan udara dalam ruangan. 

5. Lindungi Mata Anak dari Cahaya Terang

Karena campak sering menyebabkan mata anak lebih sensitif terhadap cahaya, biarkan anak beristirahat di ruangan dengan pencahayaan yang lebih lembut. Cahaya yang terlalu terang bisa membuat mata anak perih dan semakin berair. 

6. Perhatikan Kebersihan Kulit

Mandi air hangat dengan sabun lembut dapat membantu menjaga kebersihan kulit dan mengurangi rasa tidak nyaman akibat ruam. Ingatkan anak untuk tidak menggaruk ruam untuk mencegah terjadinya  infeksi sekunder. 

 

Kapan Harus ke Dokter?

 

Penyakit campak pada anak bisa sembuh dengan sendiri dengan perawatan dan pemantauan orang tua di rumah. Tetapi beberapa gejala harus diwaspadai karena bisa menjadi indikasi adanya komplikasi atau menunjukkan adanya infeksi virus lain. Jika gejala berikut muncul sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut di klinik atau rumah sakit terdekat. 

 

  1. Demam tidak kunjung turun meski ruam sudah muncul.

  2. Anak tampak sangat lemas atau sulit dibangunkan.

  3. Kesulitan bernapas, napas cepat, atau tampak sesak.

  4. Muntah berulang, kejang, atau tampak kebingungan.

  5.  Tanda dehidrasi seperti bibir kering, jarang buang air kecil, dan mata cekung.

  6. Terdapat tanda-tanda komplikasi seperti infeksi telinga, pneumonia, atau diare berat.

 

Gejala di atas juga harus diwaspadai jika bila anak belum mendapatkan vaksin campak lengkap (vaksin MR atau MMR). Untuk menghadapi gejala penyakit campak pada anak, selain siap siaga orang tua juga harus memastikan anak sudah memperoleh haknya terhadap kebutuhan kesehatan seperti imunisasi sejak bayi. Menjadi orang tua berarti siap memberikan perlindungan terbaik dan memenuhi hak mereka. Hak untuk mendapatkan perlindungan, pendidikan, kesehatan, makanan, bermain, dan identitas, serta berhak bebas dari diskriminasi, kekerasan, dan eksploitasi. 

 

Salah satu upaya untuk memenuhi hak kesehatan anak dan keluarga adalah dengan melindungi finansial keluarga dengan memiliki asuransi kesehatan keluarga. Dengan asuransi kesehatan keluarga, orang tua bisa fokus pada proses penyembuhan anak tanpa khawatir tagihan biaya rumah sakit. Mulai dari Rp280.000 tanpa prosedur yang ribet, Jaga Sehat Keluarga memberikan manfaat santunan harian rawat inap di rumah sakit akibat sakit atau kecelakaan, santunan pembedahan akibat sakit atau kecelakaan, dan santunan rawat jalan akibat sakit atau kecelakaan. 

 

Proses clain mudah bisa cashless di rumah sakit rekanan! Yuk pelajari premi Jaga Sehat Keluarga dari JagaDiri. Klik disini!