Dear First-Time Mom, Ternyata Pola Asuh Ini Bikin Anak Lebih Pintar dan Bahagia!

28 May 2025
Dear First-Time Mom, Ternyata Pola Asuh Ini Bikin Anak Lebih Pintar dan Bahagia!
Dear First-Time Mom, Ternyata Pola Asuh Ini Bikin Anak Lebih Pintar dan Bahagia!

Buat kamu yang baru aja menyandang status ibu baru (first-time mom) — selamat ya! Perjalanan menjadi orang tua memang penuh tantangan, tapi juga luar biasa menyenangkan. Mulai dari begadang, belajar ganti popok, sampai belajar mengenal tangisan bayi. Tapi, di balik semua itu, ada satu hal penting yang kadang suka terlupakan: pola asuh anak.

Pola asuh bukan cuma soal ngasih makan dan mandiin si kecil, tapi soal gimana kamu dan pasangan berinteraksi dengan bayi sejak dini. Yes, bahkan sejak usia 0 tahun, si kecil udah mulai menyerap semua hal dari sekitarnya, suara, pelukan, nada bicara, bahkan ekspresi wajah kamu. Semua itu bagian dari pola asuh awal yang bisa berdampak jangka panjang!

Kenapa Pola Asuh Itu Penting?

Pola asuh adalah fondasi utama dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Ibaratnya, anak adalah kertas kosong, dan orang tua adalah "penulis" pertama dalam hidup mereka. Menurut Kementerian Kesehatan RI, masa 1000 hari pertama kehidupan (dari masa kehamilan sampai anak usia 2 tahun) adalah periode emas untuk perkembangan otak dan tubuh. 

Kenapa disebut periode emas?

  1. Karena 80% perkembangan otak terjadi di masa ini.

  2. Nutrisi dan stimulasi yang diberikan pada masa ini berpengaruh langsung terhadap kemampuan berpikir, berbicara, bahkan kemampuan sosial anak ke depannya.

  3. Kebiasaan positif yang ditanamkan sejak dini akan lebih mudah terbentuk dan bertahan lama sampai dewasa.

Kalau kamu sebagai orang tua aktif terlibat, kasih perhatian, dan konsisten menerapkan pola asuh yang tepat, maka kamu bantu anak:

  1. Punya self-esteem yang tinggi

  2. Bisa mengelola emosi dengan baik

  3. Tumbuh jadi pribadi mandiri dan empati

  4. Berani mengemukakan pendapat

  5. Mampu membedakan mana yang baik dan buruk

Jadi, jangan anggap remeh soal pola asuh, ya. Ini bukan cuma soal disiplin, tapi juga soal membentuk masa depan generasi penerus bangsa. 

Jenis-Jenis Pola Asuh Anak Menurut Psikolog

Setiap orang tua punya gaya masing-masing, tapi psikolog biasanya membagi pola asuh ke dalam 5 kategori utama. Yuk kenali satu-satu biar kamu bisa evaluasi gaya parenting kamu sekarang!

  1. Pola Asuh Demokratis (Authoritative)

Gaya ini seimbang antara kasih sayang dan disiplin. Orang tua ngajarin anak untuk mandiri, tapi tetap kasih batasan yang jelas. Anak dikasih ruang untuk bicara dan berpendapat. Ini adalah pola asuh yang paling ideal dan direkomendasikan oleh banyak pakar parenting.

Contohnya, si kecil ingin main di luar pas sore. Orang tua bilang, “Boleh main, tapi jam 6 sore harus udah di rumah ya. Besok kamu sekolah.” Dengan parenting ini, anak belajar bahwa kebebasan tetap punya batasan. Hasilnya, anak tumbuh jadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan punya rasa percaya diri tinggi.

  1. Pola Asuh Permisif (Permissive)

Nah, kalau yang ini orang tuanya terlalu santai. Anak boleh ngelakuin apa aja tanpa batasan yang jelas. 

Akibatnya, anak bisa jadi kurang disiplin dan nggak kenal aturan. Contohnya, anak minta main game sampai tengah malam, dan orang tua membiarkan karena nggak tega atau takut anak marah.

Hal ini akan menghasilkan anak yang bisa jadi  kurang disiplin, susah mengontrol diri, dan nggak terbiasa dengan batasan sosial.

  1. Pola Asuh Otoriter (Authoritarian)

Kebalikannya permisif, pola ini super ketat. Semua harus nurut, tanpa boleh banyak tanya. Anak bisa jadi patuh, tapi sayangnya kurang percaya diri dan takut ambil keputusan sendiri. Misalkan, sang anak bertanya kenapa dia harus belajar tiap malam. Orang tua jawab, “Pokoknya kamu harus belajar! Titik!”

Tentunya, si kecil mungkin patuh, tapi dalam jangka panjang bisa kehilangan rasa percaya diri dan takut mengekspresikan diri.

  1. Pola Asuh Abai (Neglectful)

Ini yang paling bahaya. Orang tua kurang hadir dalam kehidupan anak, baik secara fisik maupun emosional. Anak bisa tumbuh dengan rasa kurang aman dan kurang kasih sayang.

  1. Pola Asuh Positif (Positive Parenting)

Yang terakhir, ini versi upgrade dari pola demokratis. Fokusnya bukan cuma kasih aturan dan kasih sayang, tapi juga ngajarin anak untuk self-regulation alias ngatur diri sendiri. Orang tua jadi support system, bukan bos yang nyuruh-nyuruh.

Misalkan, saat anak marah atau tantrum, orang tua tetap tenang dan bilang, “Kamu lagi marah ya? Gimana kalau kita ngobrol dulu, yuk?”. Jadinya, anak belajar memahami emosinya sendiri dan jadi pribadi yang lebih stabil serta empatik.

Dear First-Time Moms, Begini Cara Menerapkan Pola Asuh yang Efektif!

Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak ibu baru juga mengalami dilema soal pola asuh. Apalagi sekarang kita hidup di era digital, di mana informasi datang dari mana-mana, dari ibu-ibu grup WA, TikTok parenting, sampe feed Instagram. Tapi, yang terpenting tetap kamu dan bayimu sendiri.

Berikut tips praktis buat kamu, ibu baru yang lagi belajar jadi supermom:

  1. Mulai dari Diri Sendiri

Anak adalah peniru ulung. Kalau kamu tenang, sabar, dan bahagia, anak juga akan menangkap energi itu. Jadi, jangan lupa self-care ya, Bunda! 

  1. Bangun Rutinitas Sejak Dini

Bayi suka banget sama rutinitas. Waktu tidur, waktu makan, waktu main — semua bisa dilatih sejak usia 0 bulan. Ini bikin anak merasa aman dan terbiasa dengan pola yang teratur.

  1. Gunakan Sentuhan dan Pelukan Sebagai Media Komunikasi

Bayi belum bisa bicara, tapi dia ngerti banget bahasa tubuh. Pelukan, belaian, dan kontak mata adalah bentuk komunikasi awal yang sangat powerful.

  1.  Jangan Takut Gagal atau Salah

Semua ibu pasti pernah bingung. Nggak ada yang langsung jago. Nikmati prosesnya, dan jangan ragu untuk belajar terus dari sumber terpercaya.

  1. Diskusi Bareng Pasangan

Pola asuh yang konsisten itu penting banget. Jadi, pastikan kamu dan pasangan satu visi soal cara mendidik anak. Kalau perlu, bikin kesepakatan tertulis!

  1. Gunakan Teknologi Secara Bijak

Manfaatkan aplikasi parenting, webinar, dan komunitas online buat cari ilmu. Tapi jangan kebanyakan comot tips sana-sini. Pilih yang sesuai dengan gaya kamu dan kondisi anak.

Saatnya Berikan Perlindungan Tanpa Beban untuk Buah Hati

Namanya bayi, sistem imunnya masih berkembang. Risiko sakit bisa datang kapan aja. Sebagai ibu baru, pasti kamu ingin yang terbaik buat si kecil, termasuk finansial yang terjamin untuk kesehatannya.

Untungnya ada Jaga Sehat Keluarga dari JAGADIRI, solusi perlindungan finansial kesehatan keluarga yang praktis dan super terjangkau dengan persyaratan usia tertanggung anak mulai dari 6 bulan hingga 23 tahun!

Manfaat yang bisa kamu dapatkan:

  1. Santunan harian rawat inap akibat sakit atau kecelakaan

  2. Santunan pembedahan karena sakit atau kecelakaan

  3. Santunan rawat jalan saat anak perlu periksa ke dokter

  4. Cashless di rumah sakit rekanan tanpa ribet

Dengan premi mulai dari Rp280 ribu per bulan, kamu bisa punya backup finansial buat rawat anak tersayang! 

Klik sekarang di sini untuk informasi selengkapnya. Karena menyambut si kecil nggak cukup cuma dengan pelukan hangat, tapi juga dengan perlindungan tanpa beban yang siap sedia!