

Guys, tahu nggak sih kalau Indonesia itu termasuk negara tropis? Nah, di daerah tropis seperti ini, banyak penyakit-penyakit unik yang harus diwaspadai. Tapi, jangan khawatir dulu! Dengan mengetahui cara pencegahannya, kita bisa menghindari penyakit-penyakit ini dengan baik.
Artikel ini akan membahas tentang 11 penyakit tropis yang sering ditemui di Indonesia beserta tips-tips pencegahannya yang efektif. Jadi, nggak perlu cemas! Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Apa sih Penyakit Tropis Itu?
Penyakit tropis adalah penyakit yang lebih sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
-
Mikroorganisme: Virus, bakteri, parasit, jamur, dan mikroorganisme lainnya yang berkembang pesat di iklim hangat dan lembab.
-
Vektor: Hewan pembawa penyakit, seperti nyamuk, cacing, dan kutu, yang hidup di daerah tropis.
-
Lingkungan: Kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan mikroorganisme dan vektor, seperti air yang terkontaminasi, sanitasi yang buruk, dan kepadatan penduduk yang tinggi.
Nah, Indonesia termasuk negara dengan endemisitas penyakit tropis yang tinggi. Bahkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan beban penyakit tropis tertinggi di dunia, lho! Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti kecacatan, kematian, dan kerugian ekonomi.
11 Penyakit Tropis di Indonesia dan Cara Pencegahannya
Meskipun banyak penyakit tropis dapat diobati, pencegahan adalah kunci utama untuk mengendalikannya. Yuk, simak selengkapnya!
Malaria
Yang pertama adalah Malaria, sebagai penyakit yang sangat serius dan dapat berakibat fatal bagi penderitanya. Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa yang ditularkan melalui gigitan nyamuk di banyak daerah tropis dan subtropis. Parasit ini menyerang sel darah merah manusia setelah ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Untuk mencegahnya, pastikan kamu menggunakan kelambu berinsektisida saat tidur, mengenakan pakaian yang menutupi tubuh secara lengkap. Selain itu, gunakan obat anti-malaria sesuai dengan anjuran medis, dan menghindari kegiatan di luar ruangan pada waktu yang rawan gigitan nyamuk, seperti menjelang senja dan dini hari.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Siapa sih yang gak kenal penyakit ini? Disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti, demam berdarah bisa bikin sakit kepala parah, nyeri otot, dan ruam merah. Pencegahannya sama kayak malaria, guys! 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, dan Plus (memelihara ikan pemakan jentik nyamuk) adalah kuncinya.
Chikungunya
Selanjutnya, penyakit chikungunya yang disebabkan oleh virus Chikungunya dan ditularkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri sendi yang parah, dan ruam kulit pada penderitanya.
Cara pencegahannya seperti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yaitu meliputi penggunaan repelan nyamuk, pemusnahan sarang nyamuk, dan penggunaan kelambu saat tidur untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk yang bisa menyebarkan virus ini.
Cacar Air
Selanjutnya, cacar air yang merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah yang gatal di seluruh tubuh, disertai demam ringan hingga sedang. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan kulit yang terinfeksi atau udara yang terkontaminasi oleh virus dari penderita yang batuk atau bersin.
Untuk mencegah cacar air, jangan lupa melakukan vaksinasi, menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci menggunakan sabun dan air mengalir, serta menghindari kontak dekat dengan pasien cacar air.
Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis, atau TBC, adalah penyakit infeksi paru-paru yang dapat menular melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Gejalanya meliputi batuk berdahak yang berlangsung selama minimal 3 minggu, demam, serta penurunan berat badan yang signifikan. Untuk mencegah penyebarannya, vaksinasi BCG sejak bayi sangat disarankan, dan penting untuk selalu menutup mulut saat batuk atau bersin guna mengurangi risiko penularan.
Filariasis (Kaki Gajah)
Pernahkah kamu melihat orang dengan kaki bengkak dan cacat permanen? Bisa jadi mereka menderita filariasis, penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk.
Tenang aja! Kamu bisa mencegahnya dengan minum obat antiparasit yang dibagikan pemerintah secara gratis. Obat ini aman dan efektif untuk membunuh cacing parasit filariasis, lho.
Selain itu, pastikan kamu juga menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu saat tidur, pakai obat nyamuk, dan jaga kebersihan lingkungan agar nyamuk gak bersarang.
Demam Tifoid
Disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, Demam Tifoid menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang terinfeksi. Gejala umumnya meliputi demam tinggi, sakit perut, diare atau sembelit, serta kemerahan pada kulit.
Untuk mencegah demam tifoid, langkah-langkah pencegahan yang penting termasuk menjaga kebersihan pangan dan air, serta menghindari konsumsi makanan atau minuman yang tidak terjamin kebersihannya. Vaksinasi juga dapat dilakukan untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit ini.
Flu Singapura
Pernah dengar Flu Singapura? Ya, penyakit yang satu ini sering menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Tenang, penyakit ini umumnya gak parah dan bisa sembuh sendiri dalam waktu 7-10 hari. Biasanya, gejala yang terlihat antara lain adalah demam, sakit tenggorokan, ruam di tangan, kaki, serta mulut lepuh di dalam mulut dan di kulit.
Lantas, gimana cara mencegahnya? Tenang, biasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir secara rutin. Selain itu, hindari kontak dengan orang yang terinfeksi dan bersihkan dan desinfeksi benda-benda yang sering disentuh.
Cacingan Usus
Penyakit tropis familiar selanjutnya adalah cacingan usus atau Soil-Transmitted Helminths (STH) yang meliputi cacing tambang, cacing gelang, dan cacing kremi yang menyebar melalui tanah.
Gejala umumnya termasuk gangguan pencernaan, kurang gizi, dan anemia. Selain itu, cara pencegahan melibatkan sanitasi yang baik, pengobatan deworming, dan edukasi kesehatan yang tepat.
Rabies
Virus yang menyerang sistem saraf ini ditularkan lewat gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kera, dan kelelawar. Gejalanya demam, sakit kepala, bahkan hingga mengalami kelumpuhan. Pencegahan utamanya adalah dengan vaksinasi hewan peliharaan dan menghindari kontak langsung dengan hewan liar. Selain itu, segera ke dokter jika digigit hewan yang berpotensi rabies.
Leptospirosis
Yang terakhir adalah leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang menular melalui air yang terkontaminasi oleh urin hewan seperti tikus atau anjing yang terinfeksi. Gejala penyakit ini mirip dengan gejala flu, termasuk demam, sakit kepala, dan nyeri otot yang dapat parah.
Upaya pencegahan sangat penting, seperti menghindari kontak langsung dengan air yang mungkin terkontaminasi serta menggunakan peralatan pelindung saat berinteraksi dengan lingkungan yang diduga terinfeksi.
Gimana nih, guys? Udah paham kan tentang 11 penyakit tropis yang sering mengintai di Indonesia? Nah, biar hidup kamu gak terganggu dan keluarga tetap terlindungi, yuk, proteksi dengan Jaga Sehat Tropis dari JAGADIRI, asuransi tanpa beban!
Jaga Sehat Tropis memberikan perlindungan terhadap 11 penyakit tropis di Indonesia, lho! Dengan premi mulai dari Rp 26.000 sekali bayar, kamu bisa mendapatkan perlindungan selama 3 bulan hingga 1 tahun sesuai pilihanmu.
Tunggu apa lagi? Lindungi diri dan keluargamu dari penyakit tropis dan kunjungi website JAGADIRI sekarang!