Ibu Bekerja, Jangan Lupa Bahagia! Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental

27 Nov 2025
Ibu Bekerja, Jangan Lupa Bahagia! Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental
Ibu Bekerja, Jangan Lupa Bahagia! Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental

Menjadi ibu bekerja sering kali dianggap sebagai simbol kekuatan. Di kantor harus tampil profesional, di rumah harus tampil lembut, dan di tengah-tengah semua itu tetap dituntut untuk jadi versi terbaik dari diri sendiri. Ekspektasi ini membuat banyak ibu merasa harus “sempurna” setiap saat, seolah tidak boleh lelah atau salah. Padahal, di balik senyum yang tampak kuat, banyak ibu yang diam-diam menyimpan rasa cemas, tekanan, atau lelah yang tidak tersampaikan.

Kelelahan itu perlahan menumpuk. Ada yang jadi sering begadang, ada yang mulai kehilangan fokus, ada juga yang merasa bersalah karena merasa tidak bisa memberikan 100% untuk pekerjaan atau keluarga. Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi burnout, gangguan tidur, atau bahkan depresi ringan. 

Itu sebabnya menjaga kesehatan mental bukan hanya soal menjaga diri sendiri, tapi juga menjaga kualitas hidup seluruh keluarga. Ibu yang sehat mentalnya, akan membawa energi yang lebih stabil untuk orang-orang di sekitarnya.

Artikel ini akan menemani kamu memahami berbagai tantangan mental yang dialami ibu bekerja. Kamu juga akan menemukan cara-cara sederhana yang bisa diterapkan sehari-hari agar hidup terasa lebih ringan. Check it out!

Tantangan Nyata yang Dihadapi Ibu Bekerja

Tekanan yang dirasakan ibu bekerja bukan sekadar soal capek fisik. Tantangan mentalnya jauh lebih kompleks dan sering kali tidak terlihat. Berikut beberapa hal yang umum dialami:

  1. Tekanan Multitasking yang Tidak Ada Habisnya

Ibu bekerja sering banget berada dalam mode multitasking. Baru selesai meeting, eh ternyata harus urus kebutuhan anak. Lagi nyiapin presentasi, tiba-tiba kepikiran tugas rumah yang belum selesai. Otak terasa seperti punya 30 tab yang terbuka secara bersamaan. Kondisi ini lama-lama menguras energi mental karena tubuh dipaksa untuk terus siaga.

Multitasking memang terlihat produktif, tapi nyatanya bisa menurunkan kualitas fokus dan membuat beban mental meningkat. Ketika otak tidak diberi ruang untuk istirahat, ibu akan lebih cepat lelah dan sulit menenangkan pikiran.

  1. Rasa Bersalah Karena Waktu Bersama Keluarga Berkurang

Banyak ibu yang diam-diam menyimpan rasa bersalah. Sudah bekerja seharian, sampai rumah masih harus menyelesaikan pekerjaan tambahan. Di tengah itu, mereka khawatir anak merasa kurang diperhatikan. Rasa bersalah ini menjadi tekanan emosional yang berat, padahal realitanya ibu sudah berusaha semaksimal mungkin.

Rasa bersalah yang berkepanjangan membuat ibu jadi sulit menikmati momen bersama keluarga karena pikirannya selalu terbelah.

  1. Minimnya Dukungan Emosional

Tidak semua lingkungan kerja punya budaya yang ramah ibu. Beberapa tempat bahkan menganggap cuti orang tua sebagai beban tambahan. Belum lagi jika pasangan tidak memberikan dukungan emosional yang cukup. Ketika ibu merasa semua tanggung jawab harus dipikul sendiri, stres jadi semakin berat.

Padahal, support system yang baik adalah kunci untuk meringankan beban mental.

  1. Waktu Istirahat dan Me Time yang Terbatas

Ibu sering merasa bahwa istirahat adalah “kemewahan”. Waktu buat diri sendiri terlalu sering dikorbankan demi pekerjaan atau keluarga. Kondisi ini membuat tubuh dan pikiran lelah secara bersamaan. Tanpa waktu untuk recharge, ibu akan lebih mudah tersulut emosi dan kehilangan motivasi.

Dampak Jika Kesehatan Mental Ibu Terabaikan

Ketika kesehatan mental ibu tidak dijaga, dampaknya bukan hanya dirasakan oleh diri sendiri, tapi juga bisa memengaruhi hubungan dengan keluarga dan performa di kantor.

  1. Penurunan Fokus dan Produktivitas

Pikiran yang terlalu lelah akan sulit menangkap informasi baru. Ibu jadi lebih mudah lupa, sulit berkonsentrasi, dan performa kerja menurun. Hal ini kemudian memicu tekanan baru karena takut dianggap tidak profesional.

  1. Emosi Tidak Stabil

Ketika mental kelelahan, respon emosional jadi lebih sensitif. Hal kecil bisa membuat ibu cepat marah, sedih, atau tersinggung. Ini bukan karena ibu tidak mampu mengontrol emosi, tapi karena beban mentalnya sudah terlalu penuh.

  1. Gangguan Fisik

Stres yang menumpuk bisa memicu berbagai keluhan fisik seperti migrain, insomnia, lemas kronis, atau gangguan pencernaan. Tubuh memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang harus diperhatikan.

  1. Stres Menular ke Anak dan Pasangan

Fenomena ini disebut emotional contagion, yaitu ketika stres seseorang ikut memengaruhi emosi orang di sekitarnya. Anak bisa ikut rewel atau cemas, pasangan ikut tegang, dan suasana rumah jadi berat.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Bekerja

Di tengah penuh tuntutan, ibu tetap punya ruang untuk menjaga diri. Ada banyak cara sederhana namun efektif yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental.

  1. Buat Batas yang Jelas Antara Kerja dan Keluarga

Cobalah membuat jadwal yang lebih teratur. Pisahkan waktu kerja dan waktu rumah agar pikiran tidak bercampur. Misalnya, setelah jam tertentu, laptop ditutup dan fokus dialihkan ke keluarga. Batas yang jelas akan membantu ibu lebih mindful.

  1. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri Tanpa Rasa Bersalah

Beristirahat bukan berarti egois. Justru dengan punya waktu sendiri, ibu bisa kembali tampil lebih segar dan sabar. Me time bisa berupa hal kecil seperti minum teh sambil membaca, meditasi singkat, berjalan santai, atau melakukan hobi.

  1. Cari Dukungan Sosial

Temukan komunitas atau teman yang bisa diajak bicara tanpa judgement. Rasa didengar dapat membantu melepaskan stres. Bahkan sekadar berbicara dengan orang yang memahami situasi bisa membuat beban terasa lebih ringan.

  1. Jangan Ragu Cari Bantuan Profesional

Jika stres mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog. Bantuan profesional bukan tanda kelemahan, justru langkah tepat untuk menjaga kesehatan mental jangka panjang.

  1. Sadar Bahwa Menjadi Ibu Sempurna Tidak Harus Mengorbankan Diri Sendiri

Sempurna versi dunia tidak selalu sama dengan sempurna untuk keluarga. Anak butuh ibu yang hadir secara utuh, bukan ibu yang kelelahan. Memberi ruang untuk diri sendiri bukan kegagalan, tapi bagian dari menjadi ibu yang lebih sehat dan bahagia.

Perlindungan Emosional dan Finansial untuk Ibu Modern

Menjaga kesehatan mental juga berarti mengurangi kekhawatiran finansial. Ibu bekerja punya banyak tanggung jawab, dan salah satu cara meringankan beban pikiran adalah dengan punya proteksi yang bisa memberikan rasa aman.

Jaga Jiwa Xtra dari JAGADIRI bisa menjadi pendamping ibu modern yang ingin memberikan perlindungan bagi dirinya dan pasangan.

Dengan premi mulai Rp132 ribu per bulan, kamu bisa mendapatkan manfaat seperti:

  • Santunan meninggal dunia bukan akibat kecelakaan

  • Santunan meninggal dunia akibat kecelakaan

Proteksi ini hadir sebagai bentuk dukungan emosional dan finansial. Dengan beban risiko yang lebih ringan, ibu bisa fokus menjalani hidup dengan lebih tenang. Bekerja lebih nyaman, pulang ke rumah lebih lega, dan menjalani peran sebagai ibu tanpa rasa cemas berlebihan. Yuk, kepoin selengkapnya di sini!