Cacingan Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Ini Bahaya dan Cara Proteksinya!

27 Oct 2025
Cacingan Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Ini Bahaya dan Cara Proteksinya!
Cacingan Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Ini Bahaya dan Cara Proteksinya!

Banyak orang tua masih menganggap cacingan itu cuma masalah kebersihan. Padahal, faktanya lebih kompleks. Infeksi cacing bisa terjadi karena banyak faktor, mulai dari makanan dan minuman yang kurang higienis, lingkungan tempat anak bermain, sampai daya tahan tubuh yang sedang turun.

Anak-anak yang kelihatannya sering sakit, susah makan, atau berat badannya nggak naik-naik, bisa jadi sebenarnya sedang mengalami infeksi cacing. Dan kalau dibiarkan, dampaknya bukan hanya ke fisik, tapi juga ke perkembangan kognitif serta tumbuh kembang jangka panjang.

Itulah kenapa penting banget buat orang tua lebih peka dan aware sejak dini. Semakin cepat dicegah, semakin besar peluang anak tumbuh sehat, aktif, dan happy.

Bahaya Cacingan pada Anak yang Sering Dianggap Remeh

Cacingan memang sering diremehkan, tapi sebenarnya punya dampak yang nggak main-main. Beberapa efek yang bisa muncul antara lain:

  1. Menghambat penyerapan nutrisi

Cacing di usus anak “mencuri” nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, walau makan banyak, nutrisinya nggak maksimal terserap tubuh.

  1. Menurunkan berat dan tinggi badan

Anak dengan cacingan cenderung mengalami stagnasi pertumbuhan. Berat badan susah naik, tinggi badan tertahan, dan itu bisa bikin tumbuh kembang mereka terganggu.

  1. Risiko anemia dan daya tahan tubuh lemah

Cacing tertentu bisa menghisap darah di usus, sehingga anak berisiko anemia. Kondisi ini bikin mereka gampang lelah, mudah sakit, dan daya tahan tubuh jadi turun.

  1. Gangguan konsentrasi dan aktivitas harian

Cacingan bikin tubuh anak kekurangan energi. Mereka bisa jadi sulit fokus di sekolah, cepat lelah, bahkan kurang aktif saat bermain.

  1. Memicu stunting jangka panjang

Kalau berlangsung terus-menerus tanpa ditangani, cacingan bisa menjadi salah satu faktor yang memicu stunting. Dampaknya bukan cuma fisik, tapi juga perkembangan otak dan masa depan anak.

Gejala Cacingan yang Sering Tidak Disadari

Salah satu tantangan dari cacingan adalah gejalanya sering samar atau dianggap wajar. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Nafsu makan menurun, atau sebaliknya justru berlebihan.

  • Perut buncit tapi badan tetap kurus.

  • Anak terlihat lesu, pucat, bahkan sering gatal di area anus.

  • Sulit fokus belajar atau kurang aktif bermain.

  • Diare, sakit perut, atau perut mulas yang muncul berulang.

Kalau anak menunjukkan gejala-gejala ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan medis agar bisa ditangani lebih cepat.

Apa Saja Penyebab dan Bagaimana Cara Penularannya?

Cacingan bisa terjadi bukan semata karena anak kurang bersih, tapi juga karena faktor lingkungan dan kebiasaan sehari-hari. Memahami penyebabnya bikin orang tua lebih mudah melakukan pencegahan. Beberapa penyebab yang umum antara lain:

  1. Makanan atau minuman yang kurang higienis

Makanan yang tidak dimasak hingga matang atau air yang tidak bersih bisa jadi media penularan. Misalnya, sayuran yang dicuci seadanya atau daging yang belum matang sempurna. Kalau ada telur cacing yang masih menempel, anak bisa tertular saat makan. Itu sebabnya, memasak dengan benar dan memastikan air minum steril penting banget.

  1. Kebiasaan jajan sembarangan

Anak-anak sering suka jajan di luar rumah, apalagi makanan yang terlihat menarik. Tapi, tempat jajanan yang tidak terjaga kebersihannya bisa menjadi sumber penularan cacing. Orang tua bisa tetap memberikan kebebasan anak untuk menikmati jajanan, tapi sambil memilih tempat yang bersih dan terpercaya.

  1. Bermain di tanah tanpa alas kaki

Bermain di luar rumah memang bagus untuk tumbuh kembang anak. Namun, tanah yang terkontaminasi bisa jadi sarang telur cacing. Kalau anak terbiasa main tanpa alas kaki, ada kemungkinan telur cacing masuk melalui kulit. Solusi sederhananya, biasakan anak memakai alas kaki, lalu cuci kaki mereka setelah selesai bermain.

  1. Kurang mencuci tangan

Tangan anak bisa jadi perantara utama penularan cacingan. Dari mainan, lantai, sampai benda di luar rumah, semuanya bisa saja membawa kotoran atau telur cacing. Membiasakan anak mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan atau setelah bermain, adalah langkah kecil yang dampaknya besar.

  1. Telur cacing menempel di kuku atau barang sekitar

Anak-anak sering punya kebiasaan menggigit kuku atau tanpa sadar menyentuh mulut dengan tangan yang kotor. Kalau ada telur cacing yang menempel di kuku atau barang sekitar, penularan bisa terjadi. Makanya, penting untuk rutin memotong kuku dan menjaga kebersihan mainan atau benda yang sering dipakai anak.

Pencegahan Cacingan Sejak Dini

Kabar baiknya, cacingan bisa dicegah dengan cara sederhana yang dilakukan secara konsisten di rumah. Beberapa langkah pencegahan yang bisa orang tua terapkan antara lain:

  1. Rutin memberikan obat cacing 6 bulan sekali

Obat cacing bukan hanya untuk mengobati, tapi juga untuk mencegah. WHO merekomendasikan pemberian obat cacing secara rutin setiap 6 bulan sekali pada anak usia sekolah. Cara ini sederhana tapi efektif menjaga anak dari infeksi.

  1. Membiasakan anak cuci tangan dengan benar

Bukan sekadar membasuh tangan dengan air, tapi menggunakan sabun dan menggosok semua bagian tangan, termasuk sela-sela jari dan kuku. Orang tua bisa mengajarkan kebiasaan ini dengan cara menyenangkan, misalnya sambil menyanyi atau bermain, supaya anak nggak merasa bosan.

  1. Rajin memotong kuku

Kuku yang panjang bisa menyimpan kotoran, debu, atau telur cacing yang menempel. Dengan rutin memotong kuku, risiko penularan bisa ditekan. Ini juga sekaligus melatih anak untuk terbiasa menjaga kebersihan diri sejak kecil.

  1. Menjaga kebersihan makanan dan minuman

Biasakan selalu mencuci bahan makanan hingga bersih sebelum dimasak. Pastikan daging dan ikan matang sempurna, serta sayuran juga higienis sebelum disajikan. Untuk minuman, pilih air yang benar-benar aman, misalnya air matang atau air kemasan terpercaya.

  1. Menjaga kebersihan lingkungan rumah

Lingkungan rumah yang bersih membantu meminimalisasi penularan. Misalnya dengan rajin membersihkan lantai, mencuci mainan anak, serta memastikan tempat tidur atau karpet tidak menjadi tempat kotoran menumpuk.

  1. Segera lakukan pemeriksaan bila muncul gejala

Kalau anak menunjukkan tanda-tanda seperti sering sakit perut, nafsu makan menurun, atau perut buncit dengan badan kurus, jangan tunggu lama. Segera konsultasikan ke dokter supaya bisa dipastikan penyebabnya. Lebih cepat ditangani, lebih baik hasilnya untuk anak.

Pentingnya Proteksi Kesehatan Anak dan Keluarga

Sebagai orang tua, kita tentu ingin anak tumbuh sehat, bebas dari penyakit, dan bisa berkembang optimal. Selain menjaga kebersihan dan pola hidup sehat, ada satu hal penting yang nggak kalah krusial: punya proteksi kesehatan. Karena pada kenyataannya, biaya berobat untuk infeksi atau penyakit bisa cukup besar dan bikin finansial keluarga terganggu.

Di sinilah Jaga Sehat Keluarga dari JAGADIRI bisa jadi solusi. Dengan premi mulai Rp280 ribu per bulan, kamu bisa jagain kesehatan seluruh anggota keluarga tanpa ribet. Bahkan, kalau dalam 1 tahun nggak ada klaim, kamu akan dapat pengembalian premi hingga 25%. Plus, ada kemudahan pembayaran cashless di rumah sakit rekanan.

Dengan perlindungan ini, keluarga  tetap aman dari risiko finansial. Yuk, mulai jagain diri dan keluarga sekarang juga dengan Jaga Sehat Keluarga!