

Beberapa waktu lalu, sempat rame soal kalung anti Corona. Klaimnya sih bisa ngurangin gejala atau cegah penularan virus COVID-19. Benar nggak sih? Yuk bareng cek 6 mitos dan fakta kalung ini!
Mitos
1. Bunuh virus Corona dalam 15 menit
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, kalung antivirus Corona ini bisa bunuh 42% virus selama pemakaian 15 menit. Dari 700 jenis eukaliptus atau pohon minyak kayu putih, hanya satu yang bisa matiin virus Corona.
Eh, benar apa benar nih gaes? Tahan dulu. Jadimin bahas di fakta ya!
2. Nambah pede nggak bakal tertular
Sempat viral tuh pertanyaan Mentan kayak gini:
“Apa saja yang kita pakai, selagi kita yakin, yakinnya itu yang akan membuat kita pede dan yakin dengan cara efeknya.”
Boom! Terus netijen langsung rame. Sempat ikutan nggak bareng jemaah netijen?
3. Bisa nutupin luka
Pernah nggak sih kamu kena luka gara-gara garuk terlalu kencang? Katakanlah kamu habis digigit nyamuk gede dan bentol-bentol. Lalu, kamu olesin dengan minyak atau roll on anti corona dari kayu putih. Pedih nggak rasanya? Kalau Jadimin sih, pedih banget kayak ditinggal.
Jadimin bukan mau spill, tapi keinget aja sambil nulis ini. Kayak gini pernyataannya. “Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya.” Yuk kita cek dulu faktanya di bawah ini!
Jadimin nggak habis pikir. Gimana dengan mitos-mitos yang beredar ini? Pandemi corona macam nuntut kita akan kepastian. Kapan sih kelar? Kapan ada vaksinnya? Kapan bisa jalan-jalan? Kapan, kapan, dan kapan.
Alhasil, kamu gampang parno. Bahkan disentil dengan info kalung anti corona aja, langsung percaya. Belum lama ini, kalung anti corona sempat di-endorse influencer ternama. Duh gaes, tenangin diri dulu yuk biar nggak sesat. Sini Jadimin bantuin.
Fakta
4. Terbuat dari eukaliptus
Emang sih, kalung anti corona terbuat dari eukaliptus atau minyak kayu putih. Klaim dari Kementan, salah satu jenis eukaliptus lolos uji lab terhadap virus influenza, beta, dan gamma corona. Hasilnya, kalung eukaliptus ini ampuh ngebunuh virus sampe 80-100%.
Kalung anti corona bakal diproduksi dalam bentuk inhaler dan roll on, juga salep dan diffuser. Sebagiannya sih udah disetujuin BPOM.
Tapi, klaim ini butuh riset panjang gaes. Dan nggak baik juga kali ya ngeklaim berlebihan. Karena yang berlebihan itu nggak baik. Setuju nggak?
5. Bersifat antibakteri dan anti jamur
Jadimin sempat ngulik-ngulik informasi soal eukaliptus. Ternyata, ada kandungan eucalyptol yang bersifat antibakteri dan anti jamur. Manfaat ini bisa didapetin dengan dihirup atau diolesin.
Nah, eukaliptus juga bisa ngeredain sesak napas dan gangguan pernapasan lainnya. Tapi sementara aja.
6. Bukan ngobatin corona
Karena sifat eukaliptus yang baik untuk pernapasan, bukan berarti kalung anti corona bisa dipake begitu aja. Jadimin cek lagi, penelitian dari Kementan ini masih tahap in vitro. Artinya masih belum diuji ke kita-kita nih sebagai manusia.
Jadi sementara ya, bukan ngobatin corona ya gaes!
7. Belum tentu efektif
Jadimin ketemu sebuah artikel yang nyatain kalo kalung anti corona belum tentu efektif. Namanya juga masih tahap penelitian awal, gimana coba ngeliat efektivitasnya?
Efektivitas sebuah obat, vaksin, atau produk kesehatan lainnya bisa diliat dari penelitian spesifik. Pastinya, udah masuk tahap uji lab dan manusia ya! Yang pasti-pasti aja lah gaes~
8. Terdaftar sebagai jamu
Jadimin ketemu lagi nih salah satu berita. Ternyata, kalung anti corona dan turunan produknya hanya terdaftar sebagai jamu aja.
Ngutip dari pernyataan Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan, Indi Dharmayanti, klaim kalung anti corona di BPOM itu jamu yang ngelegain saluran pernapasan dan ngurangin sesak.
9. Nambah kontroversi dan kebingungan aja
Klaim kalung anti corona cuma nambah kontroversi dan kebingungan kita-kita aja. Udah cukuplah dibanjirin informasi soal pandemi (infodemic). Ditambah lagi sama kabar atau produk yang belum diverifikasi.
Jadimin sedih kalau toh si kalung anti corona ini juga bikin orang ketularan. Misalnya salah satu pejabat di Sumatera Barat. So, mau yang pasti-pasti atau janji?
Sama saja kayak kamu udah capek-capek alokasiin dana untuk layanan asuransi jiwa. Pas ngajuin klaim, ya ilah lama cair! Udah gitu, belum tentu premi kembali. Nggak pasti, tapi bikin kontroversi. Jarang kan ngamatin produk asuransi premi kembali di sekitar kamu?
Kenapa asuransi premi kembali penting? Supaya kamu yang ngerasa nggak dirugikan. Misalnya kamu nggak ada klaim selama 5 atau 7 tahun, uang bulanan kamu bisa balik maksimum 100% dari total premi yang dibayarin.
Makanya penting banget buat cek ulang, ngulik lebih dalam, dan bijak mutusin. Khususnya fitur asuransi premi kembali yang mungkin lagi dicari-cari. Jagain jiwa baik-baik. Yang pasti aja ya!
Oh iya, Jadimin dapet inspirasi nulis ini dari konten Instagram @jagadiri_id. Follow yuk biar update terus!