6 Faktor Childfree Movement Jadi Tren. Gerakan Apa Sih Itu?

25 Mar 2022
6 Faktor Childfree Movement Jadi Tren
Gerakan Apa Sih Itu?

Gerakan childfree lagi heboh-hebohnya di kalangan anak muda berusia produktif. Gerakan ini nginisiasiin untuk nunda atau bahkan nggak ingin punya anak. Tapi sebenernya, childfree movement ini gerakan apa sih? Yuk cari tau bareng Jadimin!

Jadimin habis ngapain sih kok tiba-tiba keinget childfree movement?
Awalnya tuh Jadimin lagi scrolling timeline Twitter. Eh kok Jadimin mampir ke utas atau thread yang lagi rame dibicarain. Ada apa nih rame-rame?

Ternyata, topiknya tentang childfree movement di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea. Gerakan childfree sebenernya adalah gerakan yang ngebebasin perempuan atau pasangan untuk punya keputusan nggak memiliki anak.

Salah satu negara di regional tersebut, Korea Selatan, mulai ngalamin krisis jumlah penduduk. Soalnya anak muda Korea jadi mager nikah dan punya banyak anak gara-gara beban biaya hidup yang mahal. Efeknya, TK dan SD di Korea Selatan jadi kekurangan murid deh.

Utas ini ngerespon berita dari CNBC Indonesia, yang headline-nya seperti ini.


Sumber foto dan utas: https://twitter.com/Strategi_Bisnis/status/1490118752465080321

Di utas itu, Pemerintah Korea Selatan mau ngasih hadiah Rp23.000.000,00 untuk tiap pasangan yang pengen punya bayi. Soalnya, pemerintah setempat khawatir banget kalo jumlah penduduk anjlok, terus bakal gimana dong kemajuan bangsa dan laju ekonominya?

Nggak hanya Korea Selatan, negara Cina dan Jepang juga khawatir sama anjloknya jumlah penduduk.

Fyi, jumlah pertumbuhan penduduk Korea Selatan itu paling rendah di dunia, yakni cuma 0,88% per tahun. Jadi dalam 50 tahun, warga muda Korea Selatan bakal anjlok sekitar 50%. Serem nggak sih sama masa depan ekonomi negara itu?

Salah satu yang bakal nyeremin adalah industri K-Pop. Siapa coba yang mau nonton kalo bukan anak muda Korea itu sendiri? Hasilnya, pelaku industri K-Pop harus nyari pasar di luar negeri, salah satunya Indonesia sebagai negara terbesar pasar K-Pop.

Jadi panjang ya ceritanya? Oke deh. Jadimin ngerangkum 6 faktor gerakan childfree atau childfree movement. Ada apa aja tuh?

Faktor munculnya gerakan childfree
Enam faktor berikut bisa menjadi penyebab kenapa gerakan childfree jadi tren buat anak muda. Ada apa aja?

1. Faktor finansial jadi penyebab
Faktor finansial bisa jadi pemicu pasangan untuk ambil keputusan childfree. Soalnya, keduanya mesti sanggup menuhin kebutuhan dan kualitas hidup yang lebih baik. Ketika ada anak, berarti tanggung jawab dan biaya hidup nambah lagi kan?

Ditambah lagi dengan biaya papan atau harga rumah yang masih tinggi. Waduh, bakal ngerasa struggling untuk menuhin kebutuhan dasar ini.

Di samping itu, ada biaya-biaya lain seperti biaya pendidikan yang naik setiap taun. Inilah yang bikin pasangan ambil keputusan childfree.

2. Pengen perhatiin kesehatan mental dulu
Yap, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan tubuh. Apalagi Teman JAGADIRI masih hidup di masa pandemi yang nggak pasti.

Keputusan childfree bisa diambil untuk nyembuhin dan nyiapin kesehatan mental. Khususnya, ketika kamu atau pasangan punya trauma masa kecil, luka batin masa kecil (inner child trauma), atau sejenisnya. Sebaiknya sih pulihin dulu gaes biar pas ngasuh dan didik anak, nggak ngerasa beban mental.

Pastiin kamu atasin masalah ini ke bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater ya!

3. Mau pertimbangin pengasuhan anak
Pola pengasuhan anak di masa kamu dan pasangan waktu kecil ternyata punya efek gede loh untuk saat ini. Misalnya, kamu kurang diapresiasi di keluarga, jadinya kamu cenderung nyari validasi di luar. Ini bisa jadi masalah di kemudian hari.

Di sisi lain, ada juga nih di keluarga, semua aspek terpenuhi. Pas gede, jadi sosok yang kuat dan bisa bantu temen-temennya. Tentu aja pola pengasuhan keluarganya demokratis walau masih ada kekurangan.

Masih banyak lagi contoh kasus pola pengasuhan anak. Misalnya buat kamu yang ngalamin masa-masa broken home, ayah atau ibu berselingkuh, child abuse atau kekerasan dalam keluarga, dan sejenisnya.

Gara-gara ini, kamu pengen pertimbangin lagi gimana sih pengasuhan anak yang tepat bareng pasangan di masa depan. Gerakan childfree bisa diambil untuk kasih jeda.

4. Beneran pengen nggak punya anak kandung
Ada loh Teman JAGADIRI, sebuah riset yang nyebutin kalo pilihan untuk nggak punya anak naik jadi 20 persen di taun 2000-an. Riset ini ditulis Tomas Frejka dengan judul riset “Childlessness in the United States”. Jadimin rangkum lewat laman Tirto.id.

Dan ternyata bener, ada laporan dari International Business Time, bahwa Biro Statistik Australia (Australian Bureau of Statistic) bilang bakal lebih banyak pasangan berkeluarga yang milih untuk nggak punya anak di antara tahun 2023-2029.

5. Alasan perubahan iklim
Fakta lainnya dari gerakan childfree jadi mainstream adalah soal perubahan iklim. Dengan punya anak, artinya kamu dan pasangan harus nyediain makanan untuk anak.

Artinya, bakal ada lagi nih pembukaan lahan untuk bahan pangan. Sementara lahan untuk hunian makin sempit. Wait, kudu buka lahan baru lagi dong, misalnya tebang hutan? Sementara itu, hutan diperluin untuk jaga keseimbangan paru-paru dunia plus keberagaman ekosistem di dalemnya.

Suhu bumi jadi naik, bakal muncul lagi virus-virus purba yang sebenernya dormant atau vakum ratusan juta taun lalu. Bisa dibilang, hutan sih yang jadi pendingin suhu bumi.

6. Harus dipikirin mateng-mateng
Jalaninnya berdua, bikinnya juga berdua. Makanya itu, buat kamu dan pasangan yang pengen ambil keputusan childfree, sebaiknya pertimbangin mateng-mateng.

Nantinya, kamu dan pasangan ngerasa nggak terpaksa dan masih bisa jalanin pernikahan sesuai visi dan misi yang udah dibicarain.

Jangan sampe gara-gara childfree, kamu dan pasangan jadi berantem karena rencana berubah pengen punya anak satu-dua.

Nunda punya anak, tetep perlu asuransi jiwa online nggak ya?
Dari Jadimin sih, apa pun keputusan kamu dengan pasangan, sebaiknya tetep punya perlindungan atau proteksi asuransi jiwa online. Salah satunya dengan Jaga Jiwa Xtra dari Asuransi JAGADIRI.

Soalnya, asuransi jiwa online punya manfaat atau benefit:

  • Santunan meninggal dunia bukan akibat kecelakaan sebesar uang pertanggungan

  • Santunan meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar 2× uang pertanggungan

  • Termasuk asuransi premi kembali, premi balik hingga 110% yang diberikan di akhir masa pertanggungan (7 tahun) kalo nggak ada klaim atau 100% dari total premi yang dibayarkan untuk masa pertanggungan 5 tahun kalo nggak ada klaim.

  • Layanan bantuan 24/7 yang meliputi 24/7 layanan telemedicine, evakuasi medis, repatriasi medis, transportasi untuk keluarga tertanggung, dan pengiriman obat dalam keadaan darurat.

Harga preminya mulai Rp130.000,00. Premi balik kalo nggak ada klaim. Nggak rugi kan? Beli sekarang! *Syarat dan Ketentuan Berlaku

Follow juga Instagram @jagadiri_id biar kamu update berita tren dan isu-isu terkini yuk!

Sumber:
https://tirto.id/arti-childfree-dan-hal-yang-harus-dipertimbangkan-menurut-psikolog-giT5

https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-childfree-dan-bagaimana-dampaknya-1wOU0f0qCZR/full

https://www.jagadiri.co.id/products/jaga-jiwa-xtra

https://kumparan.com/millennial/psikolog-kondisi-mental-di-pandemi-bisa-sebabkan-pasangan-muda-pilih-childfree-1wRHzZrdV2q/full

https://kumparan.com/kumparanwoman/perempuan-memutuskan-childfree-adakah-dampaknya-bagi-kesehatan-1wsEd2Zd9t1/full

https://www.bbc.com/indonesia/vert-earth-39869249

https://twitter.com/WidasSatyo/status/1490489387138035713

https://twitter.com/Strategi_Bisnis/status/1490118752465080321